UNAIR NEWS – Green Nursing Corps (GEN Corps) Fakultas Keperawatan (FKp) UNAIR sebagai salah satu organisasi mahasiswa yang bergerak dibidang pengkaji lingkungan, memperingati hari bumi 2019 dengan mengadakan kegiatan penanaman 500 bibit mangrove di Hutan Mangrove Gunung Anyar Surabaya, pada Sabtu (20/4/2019).
Penanaman 500 bibit mangrove di hadiri oleh Dr. Kusnanto, S.Kp., M.Kes, selaku Wakil Dekan 1 FKp UNAIR. Kegiatan diikuti oleh mahasiswa program sarjana dan magister keperawatan, organisasi mahasiswa FKp UNAIR yaitu BEM, BLM, dan SKINers, serta organisasi pecinta alam seperti KPLA FK UNAIR, Pataka FH UNAIR, WANALA UNAIR, Nikkapala PPNS, dan PLH SIKLUS ITS.
Tirta Rizki penanggung jawab kegiatan, menjelaskan aksi penanaman mangrove ini wujud kepedulian dan komitmen GEN Corps terhadap lingkungan serta untuk menjaga menjaga kelestarian alam. Terlepas dari visinya sebagai pengkaji lingkungan ini, kegiatan ini diharapkan dapat dijadikan upaya Pencegahan terjadinya tsunami dan abrasi.
“Menjadi suatu kebanggan tersendiri bisa ikut berkontribusi terhadap penanaman mangrove di Gunung Anyar ini sebagai bentuk peduli terhadap lingkungan, diharapkan dari kegiatan ini dapat dijadikan sebagai upaya pencegahan terjadinya tsunami dan abrasi,” ujarnya.
Mutiara Citra, ketua GEN Corps FKp UNAIR menyampaikan pada 2019 ini, tema Hari Bumi adalah “Lindungi Spesies Kita” yang ditujukan pada setiap manusia untuk melestarikan dan menjaga spesies yang ada di bumi.
“Hari Bumi adalah acara tahunan yang ditandai di seluruh dunia untuk menunjukkan dukungan bagi perlindungan lingkungan. Bertunjuan untuk mendorong manusia yang juga spesies yang ada di bumi untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi bumi,” jelas Mutiara Citra.
Wakil Dekan 1 FKp UNAIR, Dr. Kusnanto S.Kp., M.Kes., sangat mengapresiasi penanaman mangrove yang dilakukan oleh Mahasiswa FKp. Penanaman mangrove tersebut, lanjutnya, merupakan suatu pembelajaran berharga yang tidak ada di perkuliahan.
“Menanam mangrove merupakan upaya yang bisa dilakukan manusia untuk menjaga keberadaan bumi dan lingkungannya tetap nyaman bagi manusia. Saya sangat mensupport apa yang dilakukan oleh mahasiswa sepanjang itu merupakan hal yang positif,” ungkapnya.
Acara dimulai dengan sambutan sekaligus sosialisasi singkat dari ibu Anik selaku pengelola Wisata Hutan Mangrove Gunung Anyar Surabaya. Jenis mangrove yang ditanam, jelasnya, merupakan jenis Rhizophora mucronata. Jenis itu, tandasnya, paling banyak ditemukan pada daerah pasang surut air laut dan cocok tumbuh di medan yang berlumpur halus.
“Selain itu, akar bakau jenis ini memiliki akar tunjang yang efisien untuk melindungi tanah di wilayah pesisir, sehingga dapat menjadi penahan abrasi dan sebagai pelindung pengikisan tanah akibat air,” jelasnya.
Program penanaman mangrove ini bukan hanya bermanfaat untuk lingkungan alam, akan tetapi juga bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia. Setiap daun yang tumbuh dari penanaman mangrove ini, akan menghasilkan oksigen yang sangat di butuhkan oleh manusia. Selain akarnya yang bermanfaat sebagai penahan abrasi, masyarakat sekitar juga memanfaatkan hasil dari tanaman bakau untuk dijadikan sumber nafkah seperti buah dari pohon mangrove yang bisa diolah menjadi makanan ataupun minuman yang menjadi oleh-oleh khas dari Wonorejo.(*)
Penulis: Achmad Ubaidillah Mughni
Editor: Nuri Hermawan
