Diskusi dengan Pimpinan, UNAIR dan Kemristek Dikti Bahas Program WCU

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Menjelang pengumuman terbaru QS ranking dipublikasikan pada 31 Mei, Universitas Airlangga bersama Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemristek Dikti) melakukan sinergisitas dan progress monitoring program World Class University (WCU) pada Kamis (18/4/2019). Bertajuk Presentasi WCU 2019 dan Diskusi dengan Pimpinan Univesitas Airlangga tentang Leadership Commitment Program WCU, pertemuan itu digelar di Ruang 301, Lantai 3, Kantor Manajemen Kampus C UNAIR.

Hadir seluruh jajaran pimpinan UNAIR bersama dengan lima perwakilan Kemristek Dikti. Yakni, Prof. Hermawan K. Dipojono; Prof Dr. dr. Idrus Paturusi; Nining Setyawati, Kasubdit Penilaian Kinerja Kemristek Dikti); Dwi Warni Untiawati; dan Rizqi Arif Wicaksono.

Rektor UNAIR Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., MT., Ak., CMA., dalam paparan pembukanya menyampaikan sejumlah progress terbaru program WCU. Seluruh dekan UNAIR beserta jajaran sivitas di tingkat fakultas, lanjut Prof Nasih, berkomitmen penuh terhadap program WCU.

Karena itu, upaya-upaya berupa kebijakan akademik maupun non-akademik di tingkat fakultas diarahkan pada langkah-langkah internasionalisasi. Di antaranya melalui program internasionalisai akreditasi program studi.

”Terbaru, ASIC (Accreditation for International Schools, Colleges, and Universities, Red) melakukan akreditasi ke 13 program studi di FISIP (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) dan FIB (Fakultas Ilmu Budaya),” ujarnya.

Visitasi ASIC itu kian menambah panjang daftar badan akreditasi internasional yang terlibat dalam program internasionalisasi UNAIR. Sebelumnya, ASIIN (Accreditation Agency for Degree Programs in Engineering, Informatics/Computer Science, the Natural Sciences and Mathematics) menggelar akreditasi pada sejumlah program di FST (Fakultas Sains dan Teknologi).

”Komitmen mewujudkan program World Class University terus didorong seluruh jajaran di UNAIR. Semua jajaran diajak berkontribusi, sampai dengan para dosen,” sebutnya.

Memulai program WCU pada 2016, Prof. Dr. Nasih mengungkap progress UNAIR cukup baik. Fokus langkah-langkah itu benar diwujudkan pada 2017 dan 2018. Hasilnya, sejumlah indikator penilaian meningkat. Salah satunya, jumlah publikasi di Jurnal yang terindeks Scopus.

Sementara itu, Prof. Hermawan dalam paparannya menunjukkan sejumlah data-data capaian program WCU di sejumlah kampus dunia dan kampus Indonesia. Dalam kriteria academic reputation, capaian UNAIR lebih baik. Yakni, UNAIR pada angka 17.0, sementara dua kampus dunia yang dibandingkan pad 15.9 dan 7.7.

”Lalu, pada employer reputation perbandingannya tidak terlalu jauh,” ujarnya.

Meski demikian, data progress capaian UNAIR yang ditunjukkan memiliki progress yang cukup baik. Karena itu, target menuju Top 500 dunia diharapkan dapat terealisasi melalui langkah-langkah yang baik itu. (*)

 

Penulis: Feri Fenoria Rifa’i

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).