“PETASAN” Terobosan Baru Pakan Hewan Ternak oleh Mahasiswa PSDKU

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
TIM PETASAN dalam proses produksi pakan di Laboratorium Pakan FKH PSDKU (Foto: Istimewa)
TIM PETASAN dalam proses produksi pakan di Laboratorium Pakan FKH PSDKU (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Pelet Teritip sebagai Alternatif Pakan Penambah Berat Badan Kelinci (PETASAN), merupakan salah satu proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang berhasil mewakili Program Studi Di luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Airlangga (UNAIR) sebagai PKM yang  didanai Kemristek Dikti  (Kementrian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi) di bidang Kewirausahaan. Tim dari PETASAN sendiri terdiri dari empat mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) dan seorang mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM).

Teritip, yang merupakan bahan utama dari pakan ini, adalah parasit yang seringkali ditemukan menempel di kapal dan tidak digunakan. Parasit ini ternyata memiliki nilai gizi yang mulai diolah menjadi bahan pakan. Dengan kandungan protein kasar yang cukup tinggi, yaitu sebesar 46,5698% tepung teritip dapat dijadikan sebagai bahan pengganti minyak ikan yang baik untuk penambah berat badan namun mahal harganya. Teritip bahkan dapat dijadikan sebagai pakan utama ternak seperti kelinci, sapi ternak, ayam, dan hewan ternak lainnya.

“Sejauh ini, penelitian mengenai teritip sudah banyak, namun untuk produk pakan yang berbahan utama teritip itu sendiri masih belum ada,” ujar Intan Rifdah T.I. selaku ketua tim PETASAN menjelaskan latar belakang produknya kepada UNAIR NEWS pada hari Minggu, 31 Maret 2019.

Saat ditemui UNAIR NEWS pada pekan lalu, Intan bersama keempat anggotanya –Fiko Ainun Nur A. (FKM 2017), Nur Mariyam Kusuma (FKH 2018), Nuril Islamiyah (FKH 2018), dan Aldea Erian Debora (FKH 2018)- sedang memproduksi PETASAN di Laboratorium Pakan Kampus Giri PSDKU UNAIR di Banyuwangi.

Produksi itu, jelasnya, merupakan yang ketiga kalinya dalam tiga bulan terakhir. Menurutnya, ada 25 kilogram teritip yang diproduksi menjadi 96 kemasan yang masing-masing memiliki berat bersih 500 gram. Intan dan tim menargetkan untuk dapat mengolah 200 kilogram teritip menjadi produk PETASAN yang siap diperjualbelikan.

“Untuk saat ini, fokus penjualan kami masih di Banyuwangi terlebih dahulu. Ke depannya, melalui mahasiswa PSDKU UNAIR sendiri, kami akan berusaha melebarkan sayap ke luar Banyuwangi, bahkan ke luar Pulau Jawa,” jelas Fiko, salah satu anggota tim PETASAN.

Pakan ini nantinya akan tersedia dalam beberapa bentuk seperti pelet, mash, dan crumble yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan tiap hewan ternak. PETASAN juga tahan dalam jangka waktu yang cukup lama yaitu satu tahun jika disimpan dalam kondisi dan tempat yang sesuai dengan rekomendasi kemasan.

“PETASAN nanti akan launching pada akhir bulan April di Festival Agro Expo Kabupaten Banyuwangi,” pungkas Indah menutup pembicaraan.

Penulis: Tsania Ysnaini Mawardi

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).