Pameran Museum Mini Kembangkan Edukasi Mahasiswa tentang Wawasan Sejarah

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Keberadaan Museum Sejarah dan Budaya di Gedung Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) yang jarang dikunjungi, bahkan diketahui oleh mahasiswa umum membuat Departemen Ilmu Sejarah FIB UNAIR berinisiatif menggelar pameran museum sejarah mini. Pameran yang digelar di hall lantai satu FIB UNAIR tersebut memamerkan sebagian besar koleksi yang dimiliki oleh Museum Sejarah dan Budaya UNAIR.

Muhammad Ramadhan menuturkan, bahwa pameran tersebut ditujukan untuk mengenalkan kepada mahasiswa tentang barang-barang bersejarah yang ada di museum.

“Selama ini, mahasiswa, khususnya yang di FIB jarang ada yang masuk ke Museum Sejarah dan Budaya. Jadi mereka tidak tahu di dalamnya ada apa saja,” imbuh ketua pelaksana kegiatan itu.

Sebelumnya, pameran Museum Sejarah dan Budaya sudah pernah dilakukan pada 2018 lalu sebagai bagian dari mata kuliah Museologi. Kegiatan tersebut ternyata banyak menuai apresiasi positif dari dosen dan mahasiswa, baik dari Departemen Sejarah sendiri maupun yang lain. Maka pameran Museum Sejarah dan Budaya dibuka lagi untuk yang kedua kalinya pada Rabu (27/3/2019).

“Untuk pameran museum kali ini, sebenarnya merupakan rangkaian dari Dies natalis Ilmu Sejarah yang ke-21. Dari sini kami ingin memberikan edukasi kepada mahasiswa tentang apa saja yang ada di museum. Bahwa barang-barang sejarah yang disebutkan di buku-buku itu bukan fiksi. Kami ada buktinya,” ujar Puspita Rina Apritiwi, mahasiswa Ilmu Sejarah angkatan 2017.

Partisipasi mahasiswa dalam kegiatan tersebut  sangat baik. Terutama, lanjut Puspita, dari mahasiswa S2 Kajian Sastra dan Budaya. Bahkan, salah satu di antaranya, yang merupakan alumni S1 Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menawarkan untuk menghibahkan koleksi benda-benda sejarahnya kepada Departemen Ilmu Sejarah.

Rencananya, pameran Museum Sejarah dan Budaya tersebut akan di gelar selama dua hari. Pada  hari kedua, kamis (28/3/2019) akan diadakan pula puncak pameran dengan acara peluncuran dua buku oleh dua dosen Ilmu Sejarah, Dr. Purnawan Basundoro, S.S., M.Hum., dan Arya Wanda Wirayuda, S.Hum., M.A.

Harapan ke depan, Museum Sejarah dan Budaya akan mempunyai lokasi sendiri yang lebih strategis seperti Museum Etnografi, sehingga lebih mudah untuk dikunjungi mahasiswa dan masyarakat luas sewaktu-waktu. Hal tersebut sesuai dengan rekomendasi dari pihak Museum Nasional beberapa waktu lalu.

Perlu diketahui, bahwa UNAIR mempunyai tiga jenis museum, yakni Museum Sejarah dan Budaya di FIB, Museum Etnografi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), dan Museum Kesehatan di Fakultas Kedokteran (FK). (*)

Penulis : Shofiyyatul Mahrushah

Editor : Zanna Afia Deswari

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).