UNAIR NEWS – Bertepatan dengan Surabaya Vaganza 2019, mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga (UNAIR) ditugaskan untuk mendokumentasi acara tersebut. Tugas itu merupakan bagian dari praktik mata kuliah fotografi jurnalistik dan fotografi Kegiatan yang digelar pada Minggu (24/3/2019). Tepatnya mulai Tugu Pahlawan dan berakhir di SMAK Santa Maria di kawasan Darmo.
Salah seorang mahasiswi Afiska Aulia Berliani yang turut serta dalam praktik mata kuliah itu bercerita bagaimana pengalamannya. Khususnya pengalaman menarik yang dialaminya saat berupaya mendapatkan foto-foto untuk tugas. Misalnya, ketika penampilan Reog Ponorogo.
”Reog itu penempatan waktunya pas. Karena, dia ditempatkan di urutan terakhir. Urutannya yang terakhir seolah disengaja agar orang-orang yang mulai bosan bisa melek lagi,” ujar mahasiswi angkatan 2017 yang kerap disapa Afiska itu.
”Tugas fotografi ini membuat saya produktif di pagi hari. Saya jadi tahu beberapa budaya dari peserta- peserta pawai. Selain itu, saya bisa berinteraksi dengan mereka,” tambahnya.
Menambahkan pernyataan itu, Adelia Eka Dita, salah seorang peserta yang lain, turut menyampaikan kesan setelah berburu foto di tengah kegiatan Surabaya Vaganza 2019. Meski capek mengikuti pawainya, dia yang biasanya datang jika diajak keluarga merasa bisa mengetahui keberagaman komunitas di Surabaya.
”Kesannya wah, Surabaya memiliki toleransi tinggi terhadap ragam budaya,” ungkapnya.
Sementara itu, Yuyung Abdi selaku dosen S1 Ilmu Komunikasi UNAIR memberikan tugas menyampaikan bahwa tugas itu bertujuan agar mahasiswa mengenal fotografi tidak hanya sebatas pengetahuan. Namun, lanjut dia, mahasiswa mampu menggabungkan kemampuan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan teknis dalam satu rangkaian.
”Diharapkan mahasiswa semakin peka terhadap lingkungan. Interaksi ini diharapkan tercapainya keilmuan yang bermanfaat bagi masyarakat,” tutur dosen yang juga sebagai fotografer Jawa Pos tersebut.
Surabaya Vaganza 2019
Perlu diketahui, Surabaya Vaganza 2019 adalah kegiatan rutin yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Pemerintah Kota Surabaya. Kegiatan itu biasanya mengundang beragam komunitas dari berbagai lapisan masyarakat. Mulai komunitas yang membawa budaya tradisional hingga budaya luar negeri.
Kegiatan yang terkenal dengan pawai penuh akan dekorasi bunga itu dimulai dari Tugu Pahlawan dan Bambu Runcing hingga berakhir di SMAK Santa Maria. Kali ini peserta parade bunga dan budaya tersebut diikuti oleh 78 peserta yang terdiri atas 40 mobil hias dan 38 peserta parade dari berbagai komunitas di Surabaya. (*)
Penulis: Ardimawan Fikri Wibianto
Editor: Feri Fenoria Rifa’i