Sering Posting Sajak di Medsos, Mahasiswa Ilmu Sejarah Terbitkan Buku

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
TONI Prasetyo menunjukkan hasil karyanya buku dengan judul Sajak Perjalanan Merah Mahardika. (Foto: Aditya)

UNAIR NEWS – Karya mahasiswa Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga patut diapresiasi. Kali ini Toni Prasetyo berhasil menerbitkan sebuah buku. Toni, sapaan karibnya, berhasil merangkai sajak dan membukukannya. Buku tersebut diberi judul Sajak Perjalanan Merah Mahardika.

Buku itu merupakan kumpulan sajak yang ditulis oleh Toni sejak menjabat sebagai ketua Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD) Ilmu Sejarah pada 2018.

“Sejak menjabat di HMD, saya terpikirkan untuk menuliskan apa yang ada dalam pikiranku,” ungkap Toni. “Kebetulan awalnya saya menulis di postingan media sosial sebelum dibukukan,” imbuhnya.

Buku ini (Sajak Perjalanan Merah Mahardika, Red) tidak hanya ditulis oleh Toni, tapi juga ada penulis dari mahasiswa lain. Salah satu kontributor sajak dalam buku ini adalah Tita yang pernah menjabat Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FIB periode 2017. Pemberian nama ‘Merah Mahardika’ sendiri adalah nama pena dari sosok Toni.

“Kedekatan saya dengan sejarah, banyak karya saya yang masih berisi tentang sejarah,” ungkap Toni perihal isi bukunya.

Sajak Perjalanan Merah Mahardika banyak mengulas tentang sisi kemanusiaan. Masalah kemanusiaan seperti Natakusuma dan Munir berhasil ditulis oleh Toni. Kritik sosial juga disampaikan dengan apik oleh Toni.

Proses Toni menulis buku tidak lepas dari sosok Yunaz Ali Akbar Karaman. Yunaz telah terlebih dahulu menulis buku. Motivasi dari Yunaz mendorong Toni di tahun 2019 menerbitkan sebuah karya.

“Mas Yunaz sering bilang segera terbitkan saja karyamu untuk meninggalkan jejak,” ungkap Toni.

Tidak hanya peran dari Yunaz, Toni sering konsultasi dengan mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (Sasindo). Konsultasi dilakukannya demi mendapatkan hasil yang maksimal dalam merangkai sajak. Saran dari mahasiswa Sasindo sering membantu, terutama masalah pemilihan diksi.

Toni juga membagikan ceritanya ketika mengalami hambatan di penerbit. Toni memasukkan karyanya pada Desember 2018 dan baru diterbitkan pada akhir Februari 2019. Lamanya proses terbit diungkapkan Toni bahwa masih ada revisi serta pemberian International Standard Book Number (ISBN).

Toni berharap kepada mahasiswa FIB dan UNAIR untuk selalu menulis apa yang dipikirkan. Sebab melalui menulis, mahasiswa mampu meninggalkan jejak untuk sekarang dan masa depan. (*)

Penulis: Aditya Novrian

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).