Mawapres UNAIR Berikan Motivasi pada Peserta AEE 2019

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Wahyu Syafi’ul Mubarok dari Fakultas Sains dan Teknologi (tengah) dan Neisya Pratiwindya Sudarsiwi dari Fakultas Keperawatan (kanan) saat memberikan motivasi kepada peserta AEE 2019. (Foto: Nuri Hermawan)
Wahyu Syafi’ul Mubarok dari Fakultas Sains dan Teknologi (tengah) dan Neisya Pratiwindya Sudarsiwi dari Fakultas Keperawatan (kanan) saat memberikan motivasi kepada peserta AEE 2019. (Foto: Nuri Hermawan)

UNAIR NEWS – Mulai dari dialog pendaftaran mahasiswa baru bersama ketua PPMB UNAIR hingga pemaparan materi dari Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LPMPT), kegiatan Airlangga Education Expo (AEE) 2019 juga diisi dengan talkshow bersama mahasiswa berprestasi (mawapres) UNAIR. Terdapat dua mawapres yang diundang untuk menjadi pembicara sekaligus memotivasi peserta pada acara tersebut, yaitu Wahyu Syafi’ul Mubarok dari Fakultas Sains dan Teknologi dan Neisya Pratiwindya Sudarsiwi dari Fakultas Keperawatan.

Pada talkshow tersebut, Wahyu menjelaskan bahwa untuk bisa lolos menjadi mahasiswa UNAIR, maka calon mahasiswa harus memiliki keyakinan bahwa diri mereka bisa. Wahyu juga mengingatkan kepada peserta untuk meminta doa restu orang tua.

“Karena usaha sebesar apapun jika tidak direstui oleh orang tua maka itu semua nothing,” ucap Wahyu.

Selain itu, Wahyu juga menganjurkan peserta untuk memilih jurusan yang tepat. Yaitu jurusan yang benar-benar disukai dan diminati oleh peserta tersebut. Salah satu cara untuk mengetahui jurusan yang tepat tersebut, menurut Wahyu adalah dengan mengetahui kelebihan dari diri sendiri.

Menanggapi salah satu peserta yang sempat minder karena dalam perjalanan menggapai cita-citanya dia sempat ditertawakan oleh orang lain, maka Wahyu menjelaskan bahwa dirinya meyakini pada dasarnya semua manusia itu sama. Yang membedakan dari tiap-tiap manusia adalah mimpi besar yang dimiliki.

Beberapa tahun silam, Wahyu mengaku dirinya sempat iseng menulis mimpi-mimpinya pada lembar kertas. Salah satunya adalah mimpi bertemu dengan salju.

“Meski mimpi-mimpi tersebut sempat ditertawakan oleh keluarga dan teman saya, namun Alhamdulillah saya berhasil mewujudkan mimpi bertemu salju tersebut di tahun 2018,” ucap Wahyu.

Untuk itu, Wahyu meyakinkan pada seluruh peserta bahwa jika sudah memiliki impian dan keyakinan untuk bisa menggapai mimpi tersebut, maka hal tersebut akan dapat menjaga konsistensi diri sendiri untuk terus berjuang. Selain itu, Wahyu juga menganjurkan peserta untuk mendahulukan urusan akhirat.

“Karena jika kita mendahulukan ibadah, urusan akhirat kita, maka urusan dunia InsyaAllah akan dilancarkan oleh Tuhan,” jelas Wahyu.

Sementara itu, Neisya mendorong semangat peserta yang hadir dalam acara AEE 2019 dengan meyakinkan mereka bahwa mereka bisa. Menurutnya, ketika diri sendiri percaya bahwa kita bisa, maka akan muncul dorongan untuk terus mewujudkan impian.

Tidak hanya itu, Neisya juga menganjurkan peserta untuk memasang target. Hal itu perlu, mengingat dengan adanya target yang jelas maka akan dapat menjaga konsistensi untuk menggapai mimpi.

“Ketika sudah memiliki target yang ingin dicapai, maka hal tersebut dapat menjaga konsistensi dan persistenasi dalam belajar dan berupaya untuk menggapai cita-cita,” ujar Neisya.

Penulis: Galuh Mega Kurnia

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).