Angkat Masalah Perdagangan Satwa Ilegal, FKH UNAIR Adakan Kuliah Umum

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ketua Profauna Indonesia, Rosek Nursahid (tengah), bersama drh. Dwi Suprapti dari Marine Species Coordinator WWF-Indonesia, M. Yunus Dosen Parasitologi FKH UNAIR dan AKP Heru Dwi Purnomo S.I.K dari sedang memaparkan pandangan tentang perdagangan satwa liar di acara Publik Lecture: Indonesia Says No! Illegal Wildlife Trade, di Ruang Tandjung Adiniwinata, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UNAIR, Sabtu (16/02). (Foto: Fariz Ilham Rosyidi)
Ketua Profauna Indonesia, Rosek Nursahid (tengah), bersama drh. Dwi Suprapti dari Marine Species Coordinator WWF-Indonesia, M. Yunus Dosen Parasitologi FKH UNAIR dan AKP Heru Dwi Purnomo S.I.K dari sedang memaparkan pandangan tentang perdagangan satwa liar di acara Publik Lecture: Indonesia Says No! Illegal Wildlife Trade, di Ruang Tandjung Adiniwinata, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UNAIR, Sabtu (16/02). (Foto: Fariz Ilham Rosyidi)

UNAIR NEWS – Mengangkat masalah perdagangan satwa ilegal, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan kegiatan kuliah umum dengan judul Indonesia Says No! Illegal Wildlife Trade. Bertempat di Ruang Tandjung Adiniwinata FKH UNAIR, kegiatan itu dilangsungkan pada Sabtu 16 Februari 2019.

Dekan FKH Prof. Dr. Drh. Pudji Srianto, M.Kes dalam sambutannya mengatakan, FKH UNAIR berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat, karena sudah mengadakan kegiatan yang anti-mainstream dari keilmuan yang biasanya dipelajari mahasiswa FKH UNAIR.

Dirinya menyatakan, selama ini FKH UNAIR getol mempelajari penyakit-penyakit pada hewan. Namun, dirinya tidak menampik jika FKH UNAIR juga memasukkan materi tentang perlindungan satwa di mata kuliah.

“Di Indonesia Fakultas Kedokteran Hewan itu ada sebelas, kita yang berdiri nomer ke empat. Selama ini kami terfokus pada penyakit hewan, namun ternyata perdagangan satwa liar juga bisa menjadi perhatian khusus, mangkanya kami juga mempelajarinya” ujar Dekan.

Dalam acara tersebut, turut berbicara, Ketua Profauna Indonesia, Rosek Nursahid. Dengan kondisi ruangan yang sedikit padam, Rosek sapaan akrabnya membakar semangat peserta dengan suara lantang yang menggema di ruangan Tandjung Adiniwinata.

Rosek menyoroti beberapa oknum tidak bertanggung jawab yang memelihara satwa liar dengan status di lindungi, dengan dalih menjaga kelestarian hewan tersebut. Namun nyatanya, masih banyak dari mereka yang acuh tak acuh dengan peraturan yang sudah ada.

“Contohnya saya pernah menemukan kasus tentang penjualan online satwa liar (dilindungi, Red) yang pelakunya justru dari mahasiswa. Nah, Mahasiswa itu kan akademisi yang terpelajar, kog bisa-bisanya gitu loe melakukan perdagangan satwa ilegal?” Ujarnya.

Sementara itu, Selain Rosek Nursahid, acara tersebut juga turut menghadirkan drh. Dwi Suprapti dari Marine Species Coordinator WWF-Indonesia, Beny Bastiawan Kepala Gakkum Jabalnusra, Muchammad Yunus, Dosen Parasitologi FKH UNAIR, dan AKP Heru Purnomo S.I.K dari Kanit 1 Tipidter Polda Jatim.

Penulis: Fariz Ilham Rosyidi

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).