UNAIR NEWS – Disela kemeriahan peringatan Airlangga Education Expo (AEE) 2019, Universitas Airlangga bersama Kompas TV menggelar festival Muda Memilih. Acara yang juga dilangsungkan di Airlangga Convention Center (ACC) Kampus C UNAIR pada Jumat (15/2) itu, dihadiri oleh ratusan muda-mudi. Baik dari kalangan mahasiswa UNAIR maupun mahasiswa lain di berbagai kampus di Surabaya.
Hadir langsung dalam Talkshow Festival Muda Memilih, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat Arif Budiman. Dalam paparannya, Arif yang juga jebolan UNAIR itu menjelaskan bahwa pemuda memang sangat memiliki peran penting dalam pemilu tahun ini. Pasalnya, selain memiliki jumlah yang begitu banyak, pemuda atau yang kerab disebut generasi milenial, imbuhnya, menjadi penentu hadirnya pemilu yang transparan, berintergritas, dan berkualitas.
“Generasi milenial ini menjadi salah satu penentu tercipatnya pemilu yang transaparan dan berintegritas. Jika dua hal ini bisa terwujud maka akan lahirnya pemilu yang berkualitas,” ungkapnya.
Sementara itu, dari pihak akademisis, Dr. Suko Widodo, M.Si., yang merupakan Pakar Komunikasi Politik UNAIR mengatakan, peran milenial yang umumnya mahasiswa memang sangat dibutuhkan. Pasalnya, lanjut Suko, keterlibatan milenial akan mengubah, membuka akses, dan menentukan arah negara ke depannya.
“Untuk itu, dalam pemilu ini, saya harapkan para pemuda ini bisa menggunakan akal sehat. Anda semua (milenial, red) harus memiliki nalar kritis yang positif,” jelas Suko.
Pada kesempatan yang sama Budiman Tanurejo selaku Wakil Pimpinan Umum Harian Kompas menegaskan, pada pemilu kali ini merupakan momen pertama dalam sejarah demokrasi Indonesia bahwa keterlibatan generasi milenial hampir menembus angka 80 juta.
“Jumlah yang sebanyak ini, tentu bukan sesuatu yang bisa disepelekan. Angka ini menunjukan bahwa peran aktif generasi milenial dalam pemilu akan sangat menentukan arah kebijakan negeri ini ke depannya,” paparnya. “Oleh sebab itu, mari generasi muda yang aktif dalam bermedia sosial untuk turut aktif dalam merespon proses pesta demokrasi ini,” pungkasnya.
Penulis: Nuri Hermawan
