Cerita Duha Ziaun Ikuti Program Global Goals Model United Nations di Malaysia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
DUHA ZIAUN, saat ikuti kegiatan GGMUN di Malaysia (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Setiap orang memiliki cerita suka maupun duka dibalik kesuksesannya dalam mencapai impian. Entah cerita akan perjalanannya, berapa kali harus mencoba, dan seberapa lama ia dapat bertahan. Duha Ziun, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR menceritakan pengalamannya sekaligus memberikan tips dan trik lolos program Global Goals Model United Nations (GGMUN) dan Model United Nationd Conference.

Duha menjelaskan, bahwa MUN atau dikenal dengan simulasi sidang PBB merupakan simulasi pendidikan dan kompetisi akademik yang menerapkan tata cara sidang PBB yang asli. MUN membahas tentang 17 goals yang telah direncanakan oleh United Nations General Assembly in 2015. Konferensi ini diikuti oleh 10.000 pendaftar dari seluruh delegasi penjuru dunia.

“Para pendaftar berasal dari latar belakang pendidikan yang berbeda. Ada pendaftar yang masih duduk di bangku SMA. Pengalaman peserta yang gigih mungkin tidak bisa dipandang sebelah mata. Dengan semangat juang tinggi, ada banyak peserta yang mencoba mendaftar dirinya berkali-kali,” tandasnya.

Ada empat tahap yang harus dilalui untuk lolos program tersebut, diantaranya pengisian data terkait motto atau prinsip, motivation letter, wawasan council, serta tujuan dan manfaat yang akan dicapai dalam pelaksanaan agenda ini.

“Jujur dalam dalam berproses tidaklah susah, hanya butuh pengetahuan dan pengalaman yang luas,” tambah Duha.

Mahasiswa yang pernah menjadi Volunteer AIESEC ini, menjadikan pengalamannya sebagai batu loncatan menuju Konferensi Global Goals MUN. Pengetahuan serta pengalamannya selama ini membuat ia tahu akan kekurangan dari pendidikan negara tersebut.

Dalam GGMUN, Duha mengungkapkan bahwa keberuntungannya merupakan proses ia dalam membaca segala situasi dan literatur yang ada. Lanjut Duha, dengan membaca akan membuat ia bisa menaklukkan dunia. Apalagi jika kita bisa mahir dalam berbahasa inggris dan mempunyai keinginan untuk mengembangkan negeri ini.

“Bahasa inggris itu penting, kita dituntut untuk bisa speech dan berpendapat. Tentu disertai dengan kepercayaan diri dan mental yang kuat,” tegas Duha.

Selain itu, Duha juga membagikan tipsnya dalam memilih MUN. Diantaranya, high school atau college. Dengan memilih lokasi yang diinginkan dan melakukan pendaftaran online melalui website MUN. Kemudian siapkan dokumen keberangkatan dan pendanaan. Jika dinyatakan diterima, maka siapkan waktu untuk melakukan riset council dan negara yang diwakili.

Duha berpesan, bahwa anak muda harus peduli terhadap lingkungan sekitar, dengan tujuan untuk membangun generasi selanjutnya. Mengambil peran untuk membantu sesama sangatlah penting dalam membangun kepercayaan dan kesempatan tersebut.

Penulis : Rolista Dwi Oktavia

Editor Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).