Empat Srikandi UNAIR Raih Tiga Kejuaraan Pencak Silat Se-Jawa

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Tim UKM PSHT UNAIR Raih Tiga Kejuaraan pada ajang IAIN CUP 2019 Se-Jawa di Tulungagung. (Foto: Istimewa)
Tim UKM PSHT UNAIR Raih Tiga Kejuaraan pada ajang IAIN CUP 2019 Se-Jawa di Tulungagung. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Persaudaraan Setia Hati (PSHT) UNAIR kembali mengukir catatan prestasi pada ajang kejuaraan pencak silat IAIN CUP 2019 Se-Jawa. Lomba yang berlangsung pada 14 hingga 18 Januari di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung tersebut berhasil mengantarkan empat srikandi UNAIR menyabet medali kejuaraan. Mereka adalah Devy Nadia, Juara I Kelas E dewasa Putri; Ardhiyeni Hesti, Juara I Seni Tunggal Putri; Erika Nur Azizah dan Zakiyatul Miskiyah, Juara I Seni ganda Putri.

Vendrik, manajer dari tim PSHT UNAIR menyebutkan, pada ajang tersebut para delegasi harus berusaha menyisihkan kompetitor dari sepuluh universitas sepulau Jawa. Diantaranya Universitas Jember, Universitas Surabaya, Universitas Negeri Malang, IAIN Kediri, IAIN Jember, IAIN Tulungagung, Universitas Muhammadiyah Malang, UIN Malang, UIN Surabaya, dan Unigoro.

“Yang susah itu lawan perwakilan dari kota atau cabang masing-masing atau biasa disebut puslatcab,” sebut Vendrik.

Ardhyeni Hesti, peraih medali emas Seni Tunggal Putri mengungkapkan bahwa salah satu kunci keberhasilan dari tim PSHT UNAIR adalah rajin berlatih. Jauh sebelum pertandingan, ia dan kawan-kawannya telah melakukan latihan intensif demi tampil total saat hari-H pertandingan. Ia bahkan sempat mengalami sakit akibat cedera saat melakukan latihan. Namun hal tersebut rupanya tak menghalangi performa Hesti untuk tampil maksimal dan mempersembahkan yang terbaik untuk almamaternya.

“Motivasi utamasaya adalah untuk membanggakan kedua orang tua dan UNAIR. Kedua, pencak silat merupakan kebudayaan asli Indonesia yang wajib kita lestarikan. Ketiga karena saya hobi olahraga dan sebagai perempuan saya ingin bisa melindungi diri sendiri,” terangnya.

Usaha keras dan doa Hesti akhirnya terjawab saat namanya dipanggil sebagai juara pertama cabang Seni Tunggal Putri.

Alhamdullillah. Padahal waktu itu kondisi saya lagi drop dan melihat lawan yang juga bagus. Tapi semua doa dan usaha dikabulkan. Padahal saya terbilang baru dan baru masuk tim PSHT UNAIR tahun ini, dan Alhamdulillah langsung dapat emas,” tutur gadis asal Madiun tersebut.

Ke depan, ia berharap kembali mendapat kesempatan untuk mengikuti berbagai perlombaan bela diri, khususnya pencak silat. Impian terbesarnya ialah dapat mewakili UNAIR dalam kejuaraan silat internasional.

“Tidakakan ada juara tanpa mempersiapkan juara itu sendiri. Jika kita menginginkan sesuatu, kita harus berteman dengan proses,” pungkasnya.

Penulis: Zanna Afia Deswari

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).