Bantu Kembangkan Daerah,FORMARA UNAIR Jajaki Kerja Sama dengan Pemerintah Pamekasan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Dilatarbelakangi oleh keinginan berkumpul, serta memiliki rasa sepenanggungan sebagai seorang perantau, mahasiswa asal Madura yang berkuliah di Universitas Airlangga membentuk organisasi mahasiswa daerah (ORMADA) yang diberi nama Forum Mahasiswa Madura (FORMARA). Komunitas ini dibentuk pada tanggal 25 Januari 2008.

Saat ini ketua FORMARA UNAIR diketuai oleh Syahrul Faiz Anwar, mahasiswa S1 Ilmu Gizi 2016. Faiz mengungkapkan, tujuan dibentuknya FORMARA ialah guna menyatukan mahasiswa asal Madura yang kuliah di UNAIR tanpa ada batas atas nama daerah-daerah yang ada di Madura. Faiz mengungkapkan, rasa kesatuan dan kebersamaan dalam sebuah organisasi itu sangat diperlukan.

Dalam keorganisasiannya, FORMARA dibagi menjadi beberapa departemen yaitu Departemen Ekonomi Kreatif, Departemen Humas dan Alumni, Departemen Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM), Departemen Pengabdian Masyarakat, dan Departemen Kominfo.

“Masing-masing sudah memiliki program kerja sendiri yang dijalankan selama setahun,” tambah Faiz.

Di tahun 2019 ini, dalam rangka Dies Natalis FORMARA yang ke 11, FORMARA mengadakan beberapa kegiatan diantaranya yaitu FORMARA Goes To School, Tryout bagi siswa SMA, Turnamen Futsal, Abdi Desa (Abdes) di Pamekasan, serta malam puncak Dies Natalis di Sumenep.

Faiz menuturkan, Abdi Desa merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang dilaksanakan secara bergiliran di salah satu Kabupaten yang ada di Madura. Mengenai daerah yang akan disasar, FORMARA bekerjasama dengan instansi pemerintah guna mencari data daerah yang tertinggal. Tak hanya itu, daerah yang disasar juga diharapkan memiliki sebuah potensi yang dapat dikembangkan dengan baik.

“Abdes tahun ini dilaksanakan pada 16-20 Januari 2019 di Desa Toket, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan,” jelasnya.

Faiz menambahkan, desa tersebut dipilih karena memiliki satu keunggulan yaitu merupakan desa industri batik. Keunggulan tersebut, lanjutnya, akan digali oleh FORMARA dengan mengadakan seminar kewirausahaan yang dihadiri oleh pengrajin batik serta ibu-ibu PKK. Dalam seminar itu, FORMARA menghadirkan pembicara dari alumni yang telah menjadi pengusaha, dengan membahas strategi dan proses pengembangan usaha serta proses pemasaran yang benar.

Di samping seminar, FORMARA juga membuat katalog dari hasil produksi batik yang dihasilkan oleh warga. Penjualannya dipasarkan melalu media online akun instagram caribatik.id. Hal ini bertujuan untuk dapat mendongkrak pemasaran dalam dunia industri online digital.

“Ada juga acara sehari bersama warga yaitu belajar membatik ke rumah-rumah pengrajin sembari mendengarkan keluh kesah mereka untuk kami jadikan bahan pengembangan,” tambahnya.

Selain pengembangan usaha, FORMARA juga ikut serta mengajar dan memberikan motivasi kepada siswa SD kelas 4,5, dan 6 untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Faktor tersebut dilatarbelakangi oleh banyaknya siswa SD yang tidak mau melanjutkan sekolah.

Rangkaian kegiatan Abdes FORMARA selain mengembangkan usaha dan mengajar, tambah Faiz, akan ada juga program cek kesehatan gratis bagi warga, bakti sosial dengan membagikan 100 paket sembako dan baju, penyaluran susu untuk balita, pembersihan situs yang dianggap keramat, membuat papan nama dari beton untuk Madrasah Aliyah (MI), hingga Don-jandon atau rembug warga. Dalam Don-jandon, FORMARA mengudang para warga untuk berkumpul dan menghadirkan kepala PDAM Pamekasan untuk membahas penyelesaian masalah saat kemarau datang.

“Kita disini datang untuk menjembatani antara warga dan PDAM karena akses dari desa ke kota cukup sulit,” tambahnya.

Faiz menuturkan, saat ini jumlah pengurus FORMARA ada 70 mahasiswa. Adanya FORMARA, lanjut Faiz, membuat mahasiswa komunitas ini menjadi lebih peduli. Salah satunya dengan mengadakan sosialisasi masuk perguruan tinggi di SMA. Terbukti, saat ini FORMARA sedang gencar menyosialisasikan UNAIR lebih dari 100 sekolah SMA yang ada di Madura.

“Harapan saya, ORMADA ini dapat senantiasa berguna bagi Madura. Dengan maksud menjadikan Madura menjadi lebih baik lagi, lebih terorganisir, dan turut serta kajian sosial budaya yang ada di Madura,” pungkasnya. (*)

 

Penulis: M. Najib Rahman

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).