Babak Baru BEM FKM UNAIR Bersama Bahar dan Milada

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ketua (kiri) dan Wakil Ketua BEM FKM UNAIR periode 2019/2020. (Ilustrasi: Feri Fenoria Rifai)

UNAIR NEWS – “Hiduplah layaknya pohon pisang karena pohon pisang tidak akan mati sebelum berbuah”. Begitulah ungkapan Muhammad Baharuddin Wisudawan Putra yang terpilih menjadi Ketua BEM Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) periode 2019/2020. Sosok sederhana ditambah sifat rendah hati yang dimilikinya tak menampik bila ia dipercaya oleh warga FKM menjadi pemimpin.

Lelaki yang kerap disapa Bahar tersebut juga memiliki keyakinan untuk terus maju. Ia percaya, kesuksesan bisa dicapai bila diiringi dengan keyakinan yang kuat.

“Semua berkat dukungan dari orangtua serta saudara-saudara FKM yang memberi kekuatan untuk menebar manfaat bagi sesama,” papar Bahar.

Mahasiswa FKM angkatan 2016 itu mengatakan bahwa FKM adalah keluarga dan wahana perjuangan yang diberikan Tuhan padanya. Pahitnya lika-liku perjalanan menjadi Ketua BEM FKM bukan menjadi masalah untuknya, justru hal itu yang memacu Bahar terus berbenah untuk FKM yang lebih baik. Karena menurut Bahar pemimpin harus adil, yakni adil dalam menyelesaikan masalah, adil dalam menjaga kerukunan, dan adil dalam menunaikan kewajiban dan hak.

“Visi saya bertajuk ‘Inilah Karya Kita Bersama untuk FKM UNAIR dan Indonesia’,” lanjut Bahar.

Di samping itu misi bahar yakni berkarya dengan iklim internal ormawa yang berazaskan kekeluargaan tanpa mengesampingkan profesionalitas, berkarya dengan mewujudkan kaderisasi yang efektif dan efisien, berkarya dengan mewujudkan budaya diskusi berdasarkan literasi dan aksi, dan berkarya dengan mewujudkan pengabdian masyarakat yang kontributif, interaktif, dan ceria.

Berbeda halnya dengan Milada Mohammad Ravsanjanie, mahasiswa FKM angkatan 2017 yang terpilih menjadi Wakil Ketua BEM FKM UNAIR 2017. Milada berujar pada awalnya, ia tidak punya sama sekali niat untuk mendampingi Bahar memimpin FKM. Namun karena memiliki prinsip dan ambisi yang sama, yaitu mewujudkan FKM lebih unggul dan terdepan, lambat laun Milada yakin untuk mencalokan diri.

“Pemimpin adalah orang yang meneladani sifat-sifat Rasul, berupa jujur, amanah, dapat meyampaikan, dan cerdas,” terang Milada.

Secara gamblang Milada juga menjelaskan bahwa ia ingin megembangkan potensi kepemimpinan. Menurutnya semua manusia adalah pemimpin, apalagi bila orang tersebut memiliki niat untuk menebar kebaikan melalui gagasan dan kinerja untuk FKM.

Pada akhir, Bahar dan Milada berjanji akan terus berjuang dan berkolaborasi bersama dengan segala keilmuan yang dimiliki untuk memberikan kebermanfaatan bagi FKM UNAIR dan Indonesia.

“Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan karya. Mulai hari ini, mari kita berkarya bersama-sama. Salam karya, karya kita untuk FKM UNAIR dan Indonesia,” pungkas Bahar dan Milada. (*)

Penulis: Tunjung Senja Widuri

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).