Pers Punya Andil Sosialisasikan Calon Kepala Daerah

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Pakar Komunikasi Politik UNAIR Dr. Suko Widodo saat menyampaikan paparan. (Foto: Agus Irwanto)
Pakar Komunikasi Politik UNAIR Dr. Suko Widodo saat menyampaikan paparan. (Foto: Agus Irwanto)

UNAIR NEWS – Pemilihan Umum (pemilu) presiden dan legislatif bakal berlangsung bulan April mendatang. Berbagai persiapan telah dilakukan oleh seluruh pihak, utamanya Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara. Namun, bagi sebagian besar masyarakat, persiapan pemilu masih berfokus pada pengenalan calon presiden dan wakil presiden. Sedangkan untuk calon legislatif masih sangat minim.

Untuk itu, sebagai bagian dari piranti penting negara, pers memiliki peran lebih untuk memberikan informasi kepada publik. Mengenai hal itu, beberapa ahli berkumpul di Universitas Airlangga pada Selasa (15/1), untuk berdiskusi dengan tema Menyongsong Pesta Demokrasi Demokrasi dengan Bermartabat.

Diskusi yang mengusung tanda pagar #santunbermedia2019 itu, dibuka langsung oleh Heru Cahyono M.M., selaku  Sekretaris Daerah Provinsi  Jawa Timur. Dalam sambutannya, Heru mengatakan bahwa dalam pemilu ini pers harus memberikan informasi yang imbang antara masing-masing calon. Pers, lanjutnya, juga harus dilatih untuk menyampaikan hal-hal yang ingin disampaikan.

“Hal ini agar bisa jadi literatur untuk masyarakat pembaca. Dan ingat besarnya negara ini sebagian besar adalah karena insan pers yang memberikan informasi kepada masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pers Nasional Yosep Stanley Adi Prasetyo dalam kesempatan yang sama menegaskan bahwa pemilu yang serentak menyebabkan orang lebih fokus ke pilpres. Menurutnya, seperti saat ini, orang kurang perhatian pada pemilukada di DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi, DPR RI, DPD RI.

“Di sisi lain calon kepala daerah mensosialisasikan dirinya sendiri secara mandiri karena tidak ada anggaran dari negara. Di sini pers juga punya tugas mensosialisasikan pemilukada ke masyarakat. Pers boleh membagi atau publikasi rekam jejak dan profil masing-masing calon kepala daerah. Hal ini agar calon kepala daerah lebih dikenal masyarakat,” jelasnya.

Menambahkan pernyataan Yosep, Ketua Pusat Informasi dan Humas UNAIR Dr. Suko Widodo., M.Si., dalam paparannya mengatakan bahwa di Indonesia ini terdapat pemilu yang paling rumit di dunia. Memilih 5 kali sekaligus. Dalam pemilukada, imbuhnya, sebagian besar calon pemilih tidak tahu siapa yang akan mereka pilih nantinya.

“Saya khawatir pemilu ini hanya seremoni tanpa substansi. Di lain sisi, di media sosial banyak beredar pasangan presiden dan wakilnya Nurhadi-Aldo (Dildo). Saya kira memculnya meme-meme ini adalah solusi di tengah situasi politik yang memanas,” tandasnya.

Penulis: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).