Tatanan APHSA di Tangan Pemimpin Anyar

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Anindya Parama Frihanggita dan Fauzia Luthfia Nurlaili terpilih menjadi ketua dan wakil ketua Airlangga Public Health Student Association (APHSA) periode 2018/2019. (Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Airlangga Public Health Student Association (APHSA) atau HIMA Kesmas resmi dibentuk pada 29 November 2018 lalu. Memasuki babak awal, dibutuhkan figur pemimpin untuk membawa APHSA melaju ke tahap yang lebih baik. Bak Esa Hilang Dua Terbilang yang artinya berusaha hingga tujuan tercapai, pemimpin APHSA diharapkan menggiring anggotanya untuk mengaktualisasi program kerja yang sudah ditetapkan.

Anindya Parama Frihanggita dan Fauzia Luthfia Nurlaili mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat tak pernah menyangka akan terpilih menjadi ketua dan wakil ketua APHSA periode 2018/2019. Mulanya, Anindya terpilih melalui survey elektabilitas. Kemudian saat musyawarah mahasiswa (musma) pemilihan ketua APHSA, Anindya dengan mantap mengajukan diri. Ia memaparkan visi, misi, dan grand design APHSA 2019.

Terakhir, dilakukan sesi tanya jawab dengan peserta forum. Barulah setelah itu, forum melakukan perundingan untuk menyepakati ketua APHSA.

“Visi saya ialah merajut cita dengan kontribusi dari kami untuk APHSA,” tegas Anindya.

Dalam lubuk hati, Anindya memiliki keinginan untuk membangun APHSA dengan kontribusi nyata. Anindya juga menuturkan bahwa visi tersebut mengokohkan misinya untuk membentuk kepengurusan APHSA yang berkomitmen dan berkualitas, menyelaraskan pergerakan antara mahasiswa S1 kesmas UNAIR dengan jajaran prodi, dan menjadikan APHSA sebagai wadah aktualisasi diri mahasiswa S1 kesmas UNAIR mengimplementasikan 8 standar kompetensi S.KM.

“Arti pemimpin menurut saya adalah sebuah subjek dengan predikat mengayomi. Subjek di sini bukan untuk membuktikan siapa yang paling tahu dan terdepan, melainkan untuk selalu bekerjasama demi meraih cita-cita organisasi,” lanjutnya.

Setelah pemilihan ketua APHSA, musyawarah dilanjutkan dengan pemilihan wakil ketua APHSA. Anindya memiliki hak prerogatif untuk memilih wakil ketua APHSA, namun tetap dengan persetujuan forum dalam musyawarah. Anindya menjatuhkan pilihannya pada Fauzia Luthfia Nurlaili karena ia percaya Fauzia akan mengemban tugas dengan baik.

“Menurut saya pemimpin adalah orang yang memberikan dampak positif bagi sekitarnya. Dengan semangat mau mengajak sekitarnya berproses menjadi seseorang yang berguna,” terang Fauzia.

Fauzia memiliki visi menjadikan APHSA sebagai wadah aktualisasi diri bagi mahasiswa S1 kesmas. Sehingga, para mahasiswa mampu meningkatkan kualitas diri, juga dapat memperbanyak relasi yang baik antara mahasiswa dengan alumni kesmas.

Pada akhir, Fauzia menghimbau agar seluruh anggota APHSA dapat menjalin silaturahmi antar sesama agar segala permasalahan yang terjadi dapat terselesaikan.

“Penting sekali menghilangkan tembok batasan antara pengurus dengan anggotanya guna menciptakan suasana kekeluargaan,” terang Fauzia. (*)

Penulis: Tunjung Senja Widuri

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).