BEM FISIP UNAIR Dukung Aksi Natal Damai untuk Papua

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Aksi BEM FISIP yang dilangsungkan di depan Gedung Grahadi. (Foto: Istimewa)
Aksi BEM FISIP yang dilangsungkan di depan Gedung Grahadi. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Momen libur akhir semester rupanya tak lantas turut meliburkan semangat dan kepedulian sejumlah mahasiswa UNAIR terhadap permasalahan sosial yang sedang terjadi di tanah air. Bersama dengan komunitas anak muda Surabaya,Kementerian Politik Strategis BEM FISIP UNAIR menggelar“Aksi Natal Damai Untuk Papua” pada Kamis (27/12). Aksi yang berlangsung di depan Gedung Grahadi tersebut merupakan upaya anak-anak muda Surabaya dalam merespon tindakan operasi militer yang menghantui warga Papua di Hari Natal.

Ketua BEM FISIP UNAIR terpilih, Muhammad Risyad Fahlevi mengatakan, keterlibatan BEM FISIP UNAIR dalam aksi tersebut bukan tanpa alasan. Hal tersebut menjadi langkah awal BEM FISIP 2019 untuk membangun iklim pergerakan mahasiswa.

“BEM FISIP hadir di sana sebagai pendukung aktifitas pergerakan mahasiswa dan juga kami ingin aktif di segala permasalahan sosial politik yang ada di Indonesia. Beberapa hari ke depan BEM FISIP akan memunculkan hasil kajian mengenai konflik di Papua itu sendiri. Keterlibatan ini bisa dijadikan sebagai “warming up” atau pemanasan untuk menciptakan iklim pergerakan yang lebih baik,” terangnya.

Sementara itu Menteri Politik Strategis BEM FISIP 2019, Elni Nainggolan menjelaskan, aksi tersebut merupakan inisiatif dari komunitas anak muda di Surabaya dalammengawalisu-isu nasional melalui kegiatan bertajuk Aksi Kamisan yang terbuka untuk umum. Oleh karenanya, Elni bersama dua mahasiswa FISIP dan dua perwakilanBEM Vokasi tergerak untuk mendukung dan terlibataksi.

Aksi tersebut dilakukan untuk mengecam dan meminta perdamaian atas tindakan operasi militer pasca peristiwapenembakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kepada belasan pekerja proyek jembatan di Nduga Papua.

“Ada 7 warga sipil yang terkena dampak operasi militer sedangkan tidak ada tindakan dari pemerintah. Dari hal ini kemudian kita melakukan kecaman jangan sampai operasi militer di Papua ini mengganggu warga sipil,” papar Elni.

Elni berharap aksi ini mampu memberikan penyadaran bagi masyarakat untuk turut memberikan dukungan supaya warga Papua dapat merayakan Natal dengan damai serta menuntut upaya Pemerintah untuk segera mengatasi konflik yang terjadi.

“Mahasiswa tidak boleh teralienasi akan konflik yang terjadi di Papua saat ini. Kenapa BEM FISIP mengikuti aksi ini, karena meski di hari libur, perjuangan dan pergerakan tidak boleh libur. BEM FISIP sebagai nafas pergerakan mahasiswa harus terus menyala,” pungkasnya.

Penulis: Zanna Afia Deswari

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).