M Hanif Ichwanudin: Berorganisasi untuk Kemaslahatan Umat

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
KETUA BEM FEB 2019 M Hanif Ichwanudin. (Foto: Istimewa)
KETUA BEM FEB 2019 M Hanif Ichwanudin. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Pemilihan ketua BEM telah usai, kini UNAIR NEWS berhasil menggali informasi dari Ketua BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga yang baru. Tepatnya ketua BEM tahun 2019 FEB UNAIR, yaitu Muhammad Hanif Ichwanudin.

Saat diwawancarai pada Kamis (20/12), mahasiswa semester VI itu mengakui bahwa sangat pentingnya organisasi bagi mahasiswa. Sebab, ketika duduk di kelas, mahasiswa hanya mengasah hardskill. Sementara itu, untuk mengasah softskill, diperlukan lingkungan penunjang yang lain, yakni melalui organisasi.

Menurut mahasiswa yang kerap disapa Hanif tersebut, pengembangan diri bisa dilakukan melalui media apa saja, dengan musahabah diri, dorongan dari lingkungan, keluarga, serta tempaan dari berkehidupan selama kuliah. Karena itu, bagi Hanif, berpacu dengan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin merupakan sebuah keharusan.

”Hari esok harus lebih baik dari hari ini. Dan, sungguh merugi bagi orang-orang yang tidak memperbaiki diri,” katanya.

”Selain itu, alasan terbesar saya bergabung organisasi adalah untuk mencari rumah dan lingkungan dalam mengambangkan diri. Dalam artian, di sebuah organisasi seseorang bisa dengan mudah mendapatkan pengalaman, pengajaran, dan pelajaran dari orang lain,” imbuh mahasiswa manajeman 2016 tersebut.

Hingga saat ini, Hanif tercatat sangat aktif berorganisasi. Di antaranya, di Sobem BEM FEB UNAIR (2016); sebagai staf UKMF LPPM SEKTOR FEB UNAIR (2017); staf BEM FEB UNAIR (2017); Pimpinan Umum UKMF LPPM SEKTOR FEB UNAIR (2018); serta kini menjabat sebagai Ketua BEM FEB UNAIR (2019).

Semenjak mengikuti berbagai organisasi tersebut, Hanif mengakui tidak begitu kesulitan membagi waktu. Bagi dia, waktu sangatlah berharga dan berarti. Jadi, waktu merupakan amanah.

”Hanya mengorbankan untuk mengurangi jatah tidur. Mau tidak mau. Suka tidak suka. Karena akan menjadi terbiasa seiring berjalannya waktu,” ungkapnya.

Meski berbagai kesibukan menumpuk, Hanif memiliki prinsip bahwa apa pun yang kita lakukan sebisa mungkin untuk membawa kemaslahatan bagi umat. Selain itu, setiap orang adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya.

”Tipsnya seperti yang dikatakan Steve Jobs ‘stay hungry, stay foolish’ yang berarti sebagai manusia tidak boleh cepat puas akan segala capaian. Karena akan membantu menurunkan ego, memberikan semangat, dan menjelaskan pandangan hidup ke depan,” tuturnya.

Pada akhir, Hanif mengaku bahwa sejauh ini, orang tuanya selalu mendukung penuh segala keputusannya. Khususnya untuk terjun ke organisasi. Orang tuanya, lanjut Hanif, pernah berpesan untuk tidak melupakan Allah SWT dan menyempatkan sholat pada sela-sela kesibukan.

”Yang terpenting, mendahulukan kepentingan umat di atas kepentingan pribadi untuk manusia yang bermanfaat,” ujarnya.

 

Penulis: Rolista Dwi Oktavia

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).