Tantangan dan Strategi Prioritas Menuju Revolusi Industri 4.0

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Suasana talkshow yang diadakan oleh BEM FEB UNAIR, Rabu (26/9). (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Berdiskusi dengan orang hebat tentu dinantikan para pemuda Indonesia khususnya mahasiswa untuk menyongsong masa depan. Kali ini, Departemen Bisnis Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga menggelar kegiatan double leadership forum, Rabu (26/9).

Kegiatan yang diadakan di Dyandra Conventional Center, Surabaya, ini terdiri dari dua sesi. Pertama, spiritual leaders forum dengan tema ‘Preparing Youth Generation for the 4th Industriual Evolution’. Kedua, Inspirative Leaders Forum dengan tema ‘Innovation and Transformation in the 4th Industrial Evolution’.

Di antara pembicara dalam forum itu adalah Rektor UNAIR Prof. Dr. Moh. Nasih, SE., MT.,Ak, dan CEO PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) Iwan Agung Firstantara.

Dalam forum itu, Iwan menjelaskan bahwa tantangan dan peluang revolusi industri 4.0 di PJB antara lain lokasi pembangkit yang dikelola semakin scattered, jenis dan kapitalis pembangkit yang dikelola semakin beragam, keterbatasan jumlah expertise, tantangan efisiensi energi dan cost reduction, serta kecepatan pelayanan dan keandalan produk.

Dalam talkshow itu, cara menghadapi perubahan ekonomi dan politik di Indonesia tahun 2017 yaitu menjaga kehandalan sistem agar tidak terjadi pemadaman dan defit, serta melakukan perbaikan kinerja pembangkit terutama PLTU Fast Tracking Project (FTP).

Muhammad Faisal Jazuli selaku Senior ViCe President IT Solution & Security Division PT. BNI menuturkan, BNI mengadopsi 3 tahap dalam pengembangan produk digital banking. Yakni, design thinking yang memastikan bahwa permintaan bisnis telah menjawab kebutuhan konsumen, lean user experience yang memastikan agar produk selalu memenuhi ekspektasi pengguna, dan agile development yang menjadi dukungan pengembangan TI yang cepat untuk mendukung time to market dari produk bisnis.

Faisal mengatakan, Ada 10 strategi prioritas nasional menghadapi revolusi industri 4.0. Yaitu dengan cara perbaikan alur aliran material, mendesain ulang zona industri, peningkatan kualitas SDM, pemberdayaan UMKM, menerapkan insentif investasi teknologi, pembentukan ekosistem inovasi, menarik investasi asing, harmonisasi aturan dan kebijakan, membangun insfrastruktur digital nasional, dan akomodasi standar sustainability.

Faisal melanjutkan, ada 5 sektor industri prioritas untuk menuju revolusi industri 4.0. Kelima sektor itu adalah industri makanan dan minuman, industri otomotif, industri kimia, industri elektronika, serta industri tekstil dan pakaian jadi.

“We beliave in the ability of humans to go further at something when given the chance,” tandas Siti Astrid Kusumawardhani selaku VP Public Affairs Gojek Indonesia. (*)

Penulis : Rolista Dwi Oktavia

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).