Sering Nyanyi di Musik Lorong, Kini Jadi Pemusik Level Nasional

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Dudi dianugerahi menjadi bintang tamu pada malam puncak acara kemeriahan ulang tahun FEB yang ke-55. (Foto: UNAIR NEWS)

UNAIR NEWS – Kegemaranya bermusik dimulai sejak ia masih duduk di bangku sekolah. Sadar bahwa minatnya begitu tinggi di bidang tarik suara, maka ia memutuskan untuk menjadi penyanyi. Ia dulu dikenal sebagai salah satu pentolan grup musik Yovie and Nuno. Sejak 2012, ia memutuskan untuk hengkang dan bersolo karir sampai saat ini.

Ia adalah Dudi Oris. Sebelum berkuliah pada program studi D-3 Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga tahun angkatan 1996, ia sempat mengenyam pendidikan di salah satu perguruan tinggi swasta di Surabaya. Namun, karena suasana akademis dan kemahasiswaan di universitas tersebut tak mendukung minat dan bakatnya, Dudi akhirnya memutuskan untuk pindah kuliah ke UNAIR.

Dudi menyempatkan waktunya untuk berbagi cerita di sela-sela waktu sebelum mengisi acara “Gala Dinner and Awards: Emerald Night of FEB UNAIR”, Sabtu (27/8), di Dyandra Convention Center. Pada saat itu, Dudi dianugerahi menjadi bintang tamu pada malam puncak acara kemeriahan ulang tahun FEB yang ke-55.

Pada saat kuliah, ia mengaku memiliki teman-teman seperjuangan yang asyik. Buktinya, meski sudah lama tak mengarungi kehidupan kampus, ia masih sering berhubungan via telepon, hingga terkadang berkumpul lagi.

“Saya punya teman-teman yang cukup kuat kebersamaannya. Sampai sekarang masih sering kontak dan ketemuan. Aku dulu di D-3 MP (manajemen pemasaran, red). Kalau ditanya (apakah lulus atau tidak), saya selalu bilang kalau saya adalah jebolannya UNAIR. Kalau teman-teman ketika godain dulu, selalu bilang MP bukan manajemen pemasaran, tapi manajemen parkir. Karena banyak nongkrong di parkirannya,” kenang Dudi seraya bercanda.

Semasa kuliah, Dudi bergabung dengan sebuah grup musik beraliran jazz. Ia berkeliling dari satu panggung ke panggung lainnya di wilayah Surabaya hingga Malang. Grup musik tersebut beranggotakan mahasiswa-mahasiswa dari berbagai fakultas di UNAIR.

Salah satu kegiatan yang paling menyenangkan sekaligus mendasarinya untuk pindah dari salah satu kampus swasta ke UNAIR adalah acara musik yang secara rutin digelar, yakni musik lorong. Apakah pada masa itu sering diselenggarakan acara pentas musik?

“Rutin!” seru Dudi. “Di Ekonomi itu punya satu acara legend namanya Musik Lorong. Ndak tahu, sekarang masih ada atau nggak? Itu dulu semuanya besar dari situ. Ari Lasso juga di situ, Ahmad Dhani itu dulu juga di situ. Fadli ‘Padi’ juga di Musik Lorong itu,” imbuh Dudi.

Acara musik bernama “Musik Lorong” merupakan acara off air yang mewadahi minat dan bakat musik mahasiswa, khususnya mahasiswa FEB untuk bisa tampil di sana. Dudi mengakui, gaung mengenai acara Musik Lorong itu terdengar luas.

“Itu bukan acara festival, tapi lebih ke acara off air. Itu dulu (gaungnya, red) sampai ke mana-mana. Maksudnya, yang kedengarannya ke mana-mana saat itu, karena anak-anak dari kampus lain dulu pengin sekali manggung di situ (musik lorong, red). Jadi, acaranya diselenggarakan oleh mahasiswa Ekonomi sendiri, di area lorong atau selasar situ,” imbuh lulusan SMAN 5 Surabaya.

Karir musik

Meski demikian, ia mengaku tak sempat menamatkan studinya. Karena saat itu ia harus memilih antara karir bermusik dan pendidikan. Pada saat itu, ia berniat untuk menunda sebentar kesibukan kuliahnya. Namun, karena ia merasa sudah jatuh cinta dengan musik, Dudi akhirnya harus memilih untuk meninggalkan kuliah.

Pada tahun 2001, Dudi mulai bergabung dengan grup musik Yovie and Nuno. Bersama Yovie and Nuno, ia telah merilis empat album, yakni “Semua Bintang”, “Kemenangan Cinta”, “The Special One”, dan “Winning Eleven”. Pada tahun 2012, ia memutuskan untuk hengkang dari Yovie and Nuno dan bersolo karir.

“Dulu awalnya bergabung itu ikutan audisi, nekad aja. Kalau Surabaya kan bonek ya. Hahaha. Jadi, dulu aku punya band yang sudah established. Setelah beberapa tahun akhirnya bubar. Kalau saya memulai lagi di tempat yang sama, kayaknya gimana gitu ya. Ya mending aku memulai lagi di tempat yang baru. Akhirnya, hijrah ke Jakarta. Iseng aja ikutan audisi Yovie and Nuno, dan alhamdulillah dipercaya sama mas Yovie untuk jadi frontman,” tutur pria dengan satu anak tersebut.

Setelah hengkang, kini ia bersolo karir dan berbisnis dengan kawan-kawan kuliah. Keputusannya itu telah ia pikirkan dengan matang sebelumnya. “Karena semuanya udah aku tata sejak awal. Dari hobi menjadi profesi, sekarang sudah bergeser lagi. Sekarang lebih santai, ada waktu, bisa pilih-pilih hari untuk nyanyi. Untuk sekarang, album udah siap tunggu waktu kapan dirilis aja. Saat ini, mini album udah ada enam lagu,” imbuh Dudi.

Terkait tantangan dalam dunia musik saat ini, Dudi mengungkapkan,”Ada semakin banyak artis baru yang luar biasa. Tapi, balik lagi ke awal, modal agar bisa bertahan lama yaitu jujur, fokus, dan jangan pernah merasa jago. Ini ada korelasinya dengan menghargai karya dan pendapat orang lain,” ujar Dudi mengakhiri wawancaranya. (*)

Penulis: Defrina Sukma S.
Editor : Dilan Salsabila

Berita Terkait

Achmad Chasina Aula

Achmad Chasina Aula

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi