Tips Makanan dan Minuman yang Baik saat Berbuka

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
ILUSTRASI makanan saat berbuka kurma. (Foto: goodnewsfromindonesia.com)
ILUSTRASI makanan saat berbuka kurma. (Foto: goodnewsfromindonesia.com)

UNAIR NEWS Puasa bisa menjadi masalah jika pola makan saat berbuka terkesan “balas dendam”. Masih banyak orang yang langsung menyantap makanan berat dalam jumlah yang banyak saat waktu buka tiba. Termasuk langsung menyantab hidangan yang sebenarnya kurang bagus untuk kesehatan. Hal tersebut sebaiknya dihindari.

Dosen Ahli Gizi FKM Universitas Airlangga sekaligus Ketua DPD Pergizi Pangan Jawa Timur Dr. Ir. Annis Catur Adi,M.Si., memberikan beberapa tips pemilihan makan yang baik saat berbuka puasa. Beberapa disarankan agar dihindari dan menu lainnya justru disarankan harus dikonsumsi saat berbuka puasa.

“Minum air putih dan makan kurma saat berbuka puasa adalah pilihan yang tepat,“ ujarnya.

Air putih dan kurma

Sesuai anjuran kesunahan puasa ramadhan, berbuka memang harusnya disegerakan. Misalnya, langsung berbuka dengan meminum air dan memakan kurma (makanan manis lainnya).

“Diawali dengan air putih dan kurma (sunnah, Red), baru kemudian makanan yang manis  yang mengandung gula atau karbohidrat  sederhana. Jangan tergesa-gesa saat makan (beri kesempatan lambung untuk menyesuaikan proses pencernaan. Dan, jangan minum dan makan berlebihan,” ujarnya.

Alih-alih menyehatkan bagi tubuh, mengonsumsi makanan atau minuman secara berlebihan ketika berbuka puasa bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan tubuh. Misalnya, sakit perut, kembung, serta diare.

“Minumlah air secukupnya dan kunyah makanan dengan baik, 33 kali dan tidak tergesa-gesa” ujarnya.

Hindari minuman dingin

Hindari minuman es atau minuman bersoda saat berbuka. Termasuk hindari makanan yang mengandung gula atau Karbohidrat sederhana.

“Minuman yang dingin dapat menyebabkan perut cepat kenyang dan pencernaan tidak berfungsi normal, perut jadi kembung. Serta makanan mengandung gula berlebih dapat menyebabkan naiknya gula darah dalam tubuh” ujarnya.

Makan Buah dan Sayur

Setelah sholat maghrib, berbuka dengan makanan berserat dan vitamin tinggi. tujuannya adalah tubuh dapat merasakan kenyang, namun tetap pada porsinya.

“Makan buah dan sayur saat berbuka, yakni buah berwarna merah/kuning, (papaya, pisang, lain-lain). Buah berwarna lebih banyak mengandung beberapa vitamin seperti Vitamin A, C yang baik untuk Kesehatan (ketahanan tubuh/imunitas). Ada pun sayuran hijau tua dan kacang-kacangan,” ungkapnya.

Makanan padat gizi

Puasa menyebabkan kapasitas tubuh kurang menerima makanan. Asupan gizi juga mengalami kekurangan. Makan kembali setelah shalat terawih bisa menjadi pilihan. Sehingga kebutuhan gizi dalam tubuh dapat terpenuhi. 

“Makanan pokok seperti nasi dan makanan bertumis, bertepung sebaiknya sebagai makanan malam atau selingan malam hari” ujarnya.

Sementara itu, untuk penderita diabetes harus memiliki rekasi dan kebutuhan yang berbeda. Namun, secara umum penederita diabetes harus tetap taat 3T porsi (tetap jumlah), jenis (tidak mudah meningkatkan gula darah), jadwal (teratur/tepat waktu)

“Yang biasa dikonsumsi agar tidak mudah kambuh (meningkat gula darah) adalah mempertahankan gula darah normal. Porsi sebaiknya ukuran sedang ibarat satu piring (nasi hanya separuhnya). Dikatakan tinggi (hiperglikemia) jika diatas 200 mg/d dan rendah jika dibawah 70 mg/dL. (pilih yg indeks glikemiknya rendah),” katanya.

”Selain itu, perhatikan pola konsumsi, direkomendasi olahraga rutin sesuai kemampuan,” imbuh Dr Annis..

8 gelas Air

Disarankan, sebut Dr. Annis, minum air putih secara cukup untuk menjalankan fungsi tubuh. Mengingat, setiap organ tubuh sangat membutuhkan air. Minum delapan gelas air putih sehari. Perinciannya, 2 gelas saat berbuka, 4 gelas  pada malam hari, dan 2 gelas saat sahur). Memperbanyak minum air sangat direkomendasikan agar semua organ tetap berfungsi dengan baik.

“Pada saat berpuasa, kerongkongan agak kering, terasa haus dan tubuh agak loyo di sore hari adalah hal yang wajar. Namun, jika merasa sangat haus (dahaga), pusing, dan sangat loyo serta berlangsung terus, harus segera di periksakan ke dokter,” pungkasnya. (*)

Penulis: Moch Rachman Halim

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp