Menko Bidang PMK RI Apresiasi Peran UNAIR Turunkan Prevalensi Stunting di Indonesia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI bersama Konsorsium Perguruan Tinggi Jawa Timur dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia di Balai Pelatihan BKKBN Kabupaten Malang, Minggu (20/3/2022) (Foto : Dokumentasi Pribadi)

UNAIR NEWS – Dalam rangka percepatan penurunan stunting di Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Prof Dr Muhadjir Effendy MAP melakukan dialog dengan Konsorsium Perguruan Tinggi Jawa Timur. Acara itu dikoordinatori oleh Universitas Airlangga (UNAIR) di Balai Pelatihan BKKBN Kabupaten Malang, Minggu (20/3/2022).

Melalui dialog tersebut, Prof Dr Sri Sumarmi SKM MSi yang lebih akrab disapa Prof Mamik selaku Tim Pengarah Nasional menyampaikan bahwa Konsorsium Perguruan Tinggi Jawa Timur yang beranggotakan 20 perguruan tinggi di Jawa Timur melakukan pendampingan kepada 18 kabupaten/kota di Jawa Timur berkaitan dengan stunting.

Peran UNAIR Turunkan Prevalensi Stunting di Indonesia

Universitas Airlangga (UNAIR) sebagai salah satu PT terbaik di Indonesia ikut andil dalam menurunkan prevalensi stunting di Indonesia. Andil itu dengan melakukan pendampingan kepada empat kabupaten/kota di Jawa Timur yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Jombang, dan Kabupaten Sumenep secara intensif.

“Pendampingan dilakukan dengan berbagai macam cara. Semisal di Kabupaten Jombang kan, ada Universitas Darul Ulum, tetapi tidak ada prodi kesehatan, tim UNAIR diperbantukan menguatkan tim Darul Ulum tadi. Begitu pula untuk Kabupaten Bangkalan yang didampingi Universitas Trunojoyo Madura,” jelas Prof Mamik.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI bersama Konsorsium Perguruan Tinggi Jawa Timur dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia di Balai Pelatihan BKKBN Kabupaten Malang, Minggu (20/3/2022) (Foto : Dokumentasi Pribadi)

Prof Mamik menuturkan, UNAIR juga punya peran penting terutama untuk intervensi gizi menggunakan micronutrient sebelum kehamilan. Prof Mamik menjelaskan bahwa micronutrient merupakan suatu suplemen yang mengandung 15 vitamin mineral bantuan mitra UNAIR yaitu Vitamin Angel dari Amerika Serikat.

Menggunakan intervensi gizi micronutrient, Prof Mamik juga menyampaikan bahwa UNAIR berhasil mendampingi Kabupaten Probolinggo menurunkan angka stunting. Intervensi ini juga meluas diaplikasikan hingga Kabupaten Sidoharjo, Kabupaten Sampang, Kabupaten Barito Kuala di Kalimantan Selatan, Kabupaten Halmahera Utara, dan Kabupaten Halmahera Selatan di Maluku Utara.

Capai Target Turunkan Stunting

“Pemerintah Indonesia berupaya mencapai target penurunan stunting menjadi 14 persen di tahun 2024. Itu target yang telah ditetapkan oleh presiden,” jelas Prof Mamik. Sedangkan di 2021, menurut Survei Status Gizi Indonesia 2021, prevalensi stunting di Indonesia berada di angka 24,4 persen. 

Sebagai universitas terbaik di Indonesia, UNAIR bertekad untuk berkontribusi melalui pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Upaya itu dengan menurunkan prevalensi stunting dan mendukung SDGs tujuan kedua yaitu tanpa kelapan dan ketiga yaitu kesehatan yang baik dan kesejahteraan. Harapannya, seluruh sektor juga bisa bersama berusaha menurunkan prevalensi stunting di Indonesia untuk hidup yang lebih baik. (*)

Penulis : Tristania Faisa Adam

Editor : Binti Q Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp