Kunjungi UNAIR, Kedubes Prancis Kembali Perkuat Kerja Sama

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Prof Bambang Sektiari Lukiswanto dan Mrs Philomene Robin sedang berdiskusi. (Foto: Agus Irwanto)

UNAIR NEWS – Sebagai kampus berkelas dunia, Universitas Airlangga (UNAIR) kerap melakukan kerja sama dengan banyak mitra dari berbagai dunia. Kali ini, kerja sama dan kolaborasi dilakukan oleh UNAIR dengan pemerintah Prancis yang diwakili oleh Atase Pendidikan dan Perguruan Tinggi Kedutaan Besar (Kedubes) Prancis untuk Indonesia dan Timor Leste, Mrs Philomene Robin.

Bertempat di Ruang Sidang Pleno Balairua Kampus MERR (C) UNAIR pada Selasa (29/3/2022), Kedatangan Mrs Philomene Robin didampingi oleh Mrs Sandra Vivier, Direktur IFI Surabaya, dan Mrs Indri Novitasari, Manajer Campus France Surabaya. Kedatangan mereka,  disambut langsung oleh Prof Bambang Sektiari Lukiswanto selaku Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni, Iman Harymawan PhD selaku Direktur Airlangga Global Engagement (AGE), dan beberapa pimpinan fakultas.

Pada kesempatan tersebut, Iman Harymawan mengatakan bahwa hubungan antara UNAIR dan Prancis bukanlah hal baru, melainkan sudah berlangsung cukup lama. Diantaranya, international seminar,  clinical elective, student research project, dan kegiatan student inbound lainya. Pelaksanaan kegiatan tersebut, sambungnya, bekerja sama dengan  beberapa universitas dan institusi di Prancis.

Dosen Departemen Akuntansi itu juga menyampaikan bahwa banyak sekali sektor yang berpotensi besar untuk di jajaki kerja sama. Ia menyebut seperti pertukaran staf dan mahasiswa, kolaborasi riset, program magang internasional, hingga perjanjian dua gelar. “Ini tidak terbatas beberapa courses saja, boleh lima, boleh sepuluh. Yang pasti, hal ini harus disiapkan dengan baik,” ujar Iman.

Iman pun menjelaskan, bahwa fasilitas yang dimiliki UNAIR sangat layak untuk dijadikan pusat penelitian dan kegiatan kerja sama di antara dua pihak. Dalam bidang kesehatan, UNAIR memiliki rumah sakit umum, rumah sakit hewan, rumah sakit gigi dan mulut, rumah sakit untuk penyakit infeksi, hingga pusat farmasi.

Sementara itu, Atase Pendidikan dan Perguruan Tinggi Kedubes Prancis, Mrs Philomene Robin, menyatakan bahwa ia sangat senang bisa hadir dan menjajaki kerja sama dengan salah satu kampus terbaik di Indonesia. “Kami ingin lebih banyak mahasiswa Indonesia yang mampu belajar bersama di Prancis. Ini tentunya mampu meningkatkan hubungan diantara keduanya,” tambah Philomene.

Selanjutnya, ia pun menuturkan bahwa Prancis membuka kesempatan seluas-luasnya untuk mahasiswa Indonesia. Hal ini diungkapkan karena pemerintah Prancis membuka beasiswa kepada mahasiswa di seluruh dunia serta kesempatan bekerja setelah lulus. Philomene pun menyatakan bahwa Prancis termasuk dalam negara yang maju dalam inovasi dan penelitian. 

“Dalam hal mahasiswa Indonesia yang menjalani studi di Prancis, dari tahun ke tahun jumlah mahasiswa Indonesia selalu berfluktuatif, tidak selalu naik, ataupun sebaliknya. Mahasiswa tersebut umumnya berfokus pada studi pascasarjana,” paparnya.

Mengenai jajakan kerja sama dengan UNAIR, ia memaparkan ada beberapa bidang yang menjadi target prioritas. Diantaranya, pendidikan kedokteran hewan, agrikultural, penyakit tropis, studi kelautan, hingga studi politik.

“Bagi kami, double degree adalah salah satu opsi terbaik yang bisa dilakukan antara UNAIR dan Prancis,” sambung Philomene saat menanggapi tentang mekanisme kerja sama dalam bidang studi maritim (*)

Penulis: Afrizal Naufal Ghani

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp