Terapi Adjuvant Nanopartikel Ekstrak Daun dan Buah Juwet Dapat Menurunkan Kerusakan Organ Mencit Penderita Malaria

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Tribun Jogja

Malaria adalah salah satu penyakit  infeksius menular yang disebabkan Plasmodium yang  setiap tahun diperkirakan 228 juta orang di dunia  terinfeksi  dan 405.000  orang meninggal dunia. Perkembangan pengobatan, pencegahan dan kontrol pada penyakit malaria merupakan salah satu masalah subtansial di dunia,  sampai saat ini penyakit ini masih  tergantung pada penggunaan obat antimalaria. Saat ini sudah terjadi penurunan efikasi pada obat antimalaria dan banyak parasit yang sudah resisten pada beberapa obat antimalaria, juga belum adanya vaksin yang efektif untuk mengontrol infeksi malaria karena kompleknya siklus hidup parasit  Plasmodium. Infeksi malaria dapat menyebabkan komplikasi sistemik yang sangat serius yang bisa menyebabkan kematian seperti abnormalitas hematologi, splenomegali, disfungsi  organ hati, ginjal, paru, dan cerebral malaria.

Adanya penyebaran multidrug resisten parasit malaria sangat dibutuhkan dikembangkannya obat antimalaria baru. Kelemahan  dari obat asal  bahan alam adalah rendahnya stabilitas, kelarutan dan absorbsinya sehingga menurunkan bioavaibilitas dan efikasi.  juga mempunyai tempat kerja yang tidak spesifik pada target organ.  Perkembangan obat baru asal alam dengan system penghantaran senyawa aktif dengan teknologi nanopartikel akan mampu meningkatkan, stabilitas, kelarutan dan absorbsinya dan meningkatkan efikasi dan efek terapinya.

Salah satu tanaman obat yang banyak ditemukan di Indonesia  adalah juwet (Syzygium cumini. Syzygium cumini mempunyai aktivitas scavenging radikal dan antioksidan yang kuat. Penggunaan beberapa bagian tanaman Syzygium cumini  sebagai antimalaria  menunjukkan bahwa daun dan buah Syzygium cumini sebagai adjuvan terapi mempunyai efek  hambatan terhadap plasmodium lebih baik dari kulit batang.  

Penelitian  formulasi nanopartikel dari ekstrak daun dan buah  syzygium  cumini  L bertujuan untuk meningkatkan efikasi  sebagai adjuvant terapi. Penelitian ini menggunakan  malaria roden Plasmodium berghei  sebagai model  in vivo malaria dengan menginfeksikan pada hewan coba mencit strain Swiss Albino 70 ekor  dibagi  dalam 7 kelompok perlakuan yaitu   K0 :tidak diinfeksi, K+: diinfeksi tidak diobati,  K1: diinfeksi diobati klorokuin, K2 : diinfeksi diobati ekstrak daun Syzygium cumini, K3 : diinfeksi diobati ekstrak buah Syzygium cumini, P1 : diinfeksi diobati nanopartikel ekstrak daun Syzygium cumini, P2 : diinfeksi diobati kombinasi nanopartikel ekstrak daun Syzygium cumini dan klorokuin, P3:diinfeksi diobati nanopartikel ekstrak buah Syzygium cumini dan P4: diinfeksi diobati kombinasi nanopartikel ekstrak buah Syzygium cumini dan klorokuin. Dosis infeksi 1×105 Plasmodium berghei dalam 0,2 ml,  Pegobatan selama 4 hari  24 jam setelah infeksi.  Hasil penelitian menunjukkan kerusakan organ  paling parah pada perlakuan K+ dan paling ringan pada perlakuan K0. Perlakuan Kelompok  P2 dan P4 menunjukkan penurunan kerusakan organ yang tidak berbeda nyata dengan kelompok K0 (p>0.05),  sedangkan  pada kelompok K+,K1,K2, K3,P1 dan P3  menunjukkan perbedaan yang nyata (p>0.05) dengan K0. Kesimpulan Nanopartikel  daun  dan buah juwet sebagai adjuvant terapi dapat menurunkan kerusakan organ hati, ginjal, paru dan otak mencit yang diinfeksi Plasmodium berghei

Penulis  : Lilik Maslachah

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan di

Nama jurnal : Research Journal of Pharmacy and Technology (RJPT)

Judul  artikel : Adjuvant Therapy of Syzygium cumini Leaf and Fruit Extract Nanoparticles to Histopathological Changes of Mice Organ with Malaria

Nama Jurnal : Research Journal of Pharmacy and Technology.

Link jurnal : https://www.rjptonline.org

Link artikel : https://www.rjptonline.org/AbstractView.aspx?PID=2022-15-1-64

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp