Pertanian Kontrak: Penggerak Ekonomi Perdesaan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Medcom

Bagi sebagian petani, contract farming dinilai memiliki peranan penting dalam keberlanjutan aktivitas pertanian mereka. Permasalahan utama yang biasa dialami oleh para petani kecil adalah akses permodalan, akses teknologi dan akses pasar. Seperti kasus pada para petani melon di Desa Klotok, Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban. Mereka memanfaatkan contarct farming untuk membantu usaha pertanian melon karena pertanian ini dinilai menguntungkan mereka. Keuntungan yang didapatkan dari keberlanjutan pertanian melon diantaranya terjadi penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan petani.

Contract Farming

Pertanian kontrak dapat didefinisikan sebagai bentuk kerja sama yang bersifat komersial antara petani dengan perusahaan. Kerja sama tersebut biasanya dalam bentuk perusahaan membeli produk pertanian dan sebagai gantinya petani akan memperoleh layanan dari perusahaan. Menurut Bose (2013), pertanian kontrak memang memiliki tujuan komersial, akan tetapi sistem ini menjadi salah satu strategi yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan petani kecil seperti akses permodalan, permasalahan teknologi, akses pasar dan lain-lain.

Selama ini, pertanian kontrak memang menjadi perdebatan terutama di negara-negara berkembang. Pertanian kontrak dikhawatirkan akan memberikan margin keuntungan yang relative lebih kecil pada sisi petani karena para investor memiliki kekuatan yang lebih superior. Akan tetapi, pertanian kontrak ini akan berhasil jika ada peran pemerintah untuk membuat regulasi terkait system pertanian kontrak ini.

Faktor Keberlanjutan

Untuk memastikan distribusi keuntungan yang merata selain regulasi pemerintah, keberhasilan pertanian kontrak juga ditentukan oleh beberapa dimensi. Dimensi tersebut diantaranya dimensi kesetaraan, transparansi, dan saling menguntungkan. Penelitian yang dilakukan pada kelompok petani melon di Desa Klotok, Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban mengungkap bentuk pertanian kontrak yang dilakukan meliputi pemberian akses kredit tanpa bunga, penggunaan teknologi seperti cara bertani melon, penggunaan pupuk dan obat-obatan dan akses pasar seperti pihak sponsor membeli hasil melon petani serta membebaskan petani untuk menjual melon ke pihak lain.

Penelitin ini mengungkap dari hasil pengukuran ketiga dimensi tersebut, dimensi kesetaraan memiliki nilai korelasi paling tinggi (0,302). Artinya keberlanjutan pertanian kontrak dipengaruhi oleh hubungan yang setara antara petani dengan perusahaan pemberi sponsor. Temuan ini didukung oleh penelitian yang pernah dilakukan oleh Vicol (2017), dimana dia menemukan hubungan yang tidak setara dalam pertanian kontrak di Maharashtra, India menyebabkan kerentanan keluarga petani dan mereka kehilangan kendali atas tanah yang mereka miliki.

Untuk dimensi kepercayaan memiliki nilai korelasi (0,299) karena keterbukaan masing-masing pihak dibutuhkan untuk pengembangan pertanian. Dimensi saling menguntungkan memiliki korelasi paling rendah (0,296). Mekipun nilainya rendah, namun dimensi ini juga penting bagi keberlanjutan pertanian melon di Desa Klotok. Hal ini dikarenakan sponsor tidak meminta ganti rugi atau memberikan beban bungan kepada petani mekipun petani mengalami gagal panen.

Sistem pertanian di Desa Klotok menggambarkan sistem pertanian patron-klien yang saling menguntungkan antara petani dan perusahaan pemberi sponsor. Hubungan yang saling menguntungkan tersebut menjadi sebuah asuransi bagi para petani melon di desa tersebut ketika mereka dihadapkan pada situasi krisis seperti mengalami kerugian akibat gagal panen yang disebabkan oleh factor teknis, hama maupun kondisi alam. Disisi lain, secara moral, para petani dengan kerelaan menjual hasil panen ke sponsor, dan hanya sebagian kecil yang kemudian di jual ke pihak lain.

Secara kualitatif, penelitian juga mengungkap dimensi kesetaraan kemudian dikembangkan oleh petani dan perusahaan sponsor dalam interaksi sehari-hari baik secara langsung maupun melalui whatsapp group untuk menjaga hubungan yang harmonis. Hubungan yang harmonis ini kemudian juga menjadi dimensi dalam menentukan keberlanjutan pertanian kontrak.

Pada akhirnya, keberlanjutan pertanian kontrak di Desa Klotok Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban dipengaruhi oleh tiga dimensi kesetaraan, transparansi dan saling menguntungkan, namun di lapangan juga ditemukan dimensi lain yaitu hubungan yang harmonis antara petani dan perusahaan pemberi sponsor. Keberlanjutan dalam pertanian kontrak pada kelompok petani melon tersebut memberikan manfaat yaitu menggerakkan aktivitas ekonomi perdesaan melalui penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan petani melon.

Penulis: Ratna Azis Prasetyo, S.Sosio., M.Sosio

Judul artikel: Determining sustainability in contract farming: An evidence of melon farmers from Klotok Village, Plumpang District, Tuban Regency, Indonesia

Link: https://e-journal.unair.ac.id/MKP/article/view/29745

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp