Vascular Indonesia Karya Dosen UNAIR Hadir di Aplikasi PeduliLindungi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi layanan kesehatan digital Vascular Indonesia di Aplikasi PeduliLindungi. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

UNAIR NEWS – Vascular Indonesia terus berinovasi dalam mengembangkan produknya. Kali ini layanan kesehatan digital besutan dosen Universitas Airlangga (UNAIR) itu hadir di aplikasi PeduliLindungi.

Vascular Indonesia terpilih menjadi salah satu layanan kesehatan digital atau  telemedicine yang tergabung dalam aplikasi PeduliLindungi. Bergabungnya Vascular Indonesia ke dalam aplikasi PeduliLindungi merupakan suatu langkah besar untuk mempermudah penanganan Covid-19 di tanah air.

Mengutip data Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes RI, per 17  Januari hingga 2 Maret 2022 terdapat 1.018.638 orang terkonfirmasi Covid-19 di wilayah cakupan telemedicine kemenkes RI. Dari jumlah tersebut, 88 persen atau 886.724 telah menerima pesan whatsapp dan 38 persen di antaranya telah menghubungi telemedicine untuk mendapatkan bantuan.

Founder Vascular Indonesia, dr Niko Azhari Hidayat SP BTKV(K)VE mengungkapkan bahwa telemedicine sangat membantu pasien isoman. Pasien dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai keluhan yang timbul akibat Covid-19 lalu dokter akan memberikan arahan dan resep obat apabila diperlukan. Selanjutnya Resep tersebut diunggah pada website Kemenkes RI  untuk mendapatkan obat yang  dikirim oleh kimia farma melalui jasa kurir sicepat.

“Jadi semuanya diusahakan dari asosiasi (dan) dari pemerintah obatnya (pasien) isoman itu gratis,” ujar dr Nico kepada TIM UNAIR NEWS.

Bersama dengan kementerian kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), telemedicine  membantu penanganan Covid-19 bagi pasien yang melakukan isolasi mandiri (isoman). Saat ini layanan telemedicine yang bekerja sama dengan kemenkes RI telah mencakup daerah Bandung Raya, Semarang Raya, Solo Raya, DIY, Surabaya Raya, Malang Raya, Denpasar, Medan, Pekanbaru, Banjarmasin, Balikpapan, Manado, dan Makasar.

Founder Vascular Indonesia, dr Niko Azhari Hidayat SP BTKV(K)VE. (Foto;: Dokumentasi Pribadi)

Keunggulan Vascular Indonesia

Dokter yang juga menjadi dosen Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) UNAIR itu menjelaskan terdapat keunggulan telemedicine Vascular Indonesia dibanding dengan telemedicine lain. Yaitu  layanan Vascular Indonesia bersifat komprehensif dan berkelanjutan.

“Kalau platform lain biasanya ketika sudah dilayani oleh telemedicine tidak akan ada tindak lanjut setelah diberikan resep obat. Kalau di kami (Vascular Indonesia) begitu pasien sudah diberi resep secara elektronik mereka akan diarahkan ke ruang rawat inap digital, namanya VICU (Vascular Intensive Care Unit),” ungkapnya.

Lanjut dr Nico, ruang VICU merupakan  grup whatsApp yang melayani pasien dengan berbagai keluhan mulai dari klinis hingga administratif. Adapun pelayan dari Vascular Indonesia merupakan volunteer dari dokter spesialis dan dokter umum.

Selain itu, Vaskuler Indonesia juga mengadakan webinar  rutin untuk pasien isoman dan masyarakat umum secara gratis. Webinar tersebut membahas isu seputar kesehatan bersama dokter dan para pakar.

dr. Nico optimis bahwa Vascular Indonesia akan terus berjalan dan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Ia berencana untuk menggabungkan beberapa inovasi sebelumnya yakni Varises Indonesia, AV Shunt Indonesia dan Kaki Diabet Indonesia kedalam satu aplikasi bernama Vascular Indonesia SuperApps.

“Setelah adanya Vaskuler Indonesia SuperApps ini, anggota kita yang terafiliasi dari perhimpunan dokter kardiovaskuler seluruh Indonesia kan ada sekitar 200 hingga 250, sehingga dapat melayani ke seluruh pelosok tanah air,” pungkasnya.

Penulis: Haryansyah Setiawan 

Editor: Khefti Al Mawalia 

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp