Pendekatan Operatif Endonasal Endoskopik pada Olfactory Neuroblastoma

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh brainandspine.co.in

Olfactory neuroblastoma (ON) merupakan tumor ganas sistem saraf olfaktorius, terletak di rongga hidung dan atau dasar tengkorak. Kejadian ON sebesar 3-6% dari keganasan pada sinonasal (hidung dan sinus paranasal). Penanganan utama ON adalah pembedahan, baik secara terbuka maupun dengan pendekatan endoskopik melalui lubang hidung.

Laporan Kasus

Dilaporkan satu kasus ON di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya pada perempuan, usia 53 tahun, dengan keluhan ingus bercampur darah dari hidung kiri sejak 1 tahun. Keluhan ini terjadi hampir setiap hari, disertai hidung tersumbat sejak 2 bulan dan nyeri kepala. Tidak terdapat gangguan fungsi penciuman.

Pemeriksaan teropong hidung didapatkan tumor pada area olfaktorius (penciuman) kedua hidung. Pemeriksaan computed tomography scan (CT scan) dengan kontras menunjukkan tumor padat berukuran 1.8×1.2×2.1 cm pada area olfaktorius terutama sisi kiri, meluas ke bagian depan kedua sisi hidung. Pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI) menunjukkan gambaran sesuai CT scan dan perluasan pada duramater. Selanjutnya pasien menjalani pembedahan secara endonasal endoskopik di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya. Pembedahan dilakukan oleh dokter THT-KL Divisi Rinologi secara four-hand technique bersama-sama dengan Sejawat Bedah Saraf. Pelaksanaan operasi berjalan lancar, pasien dipulangkan pada keesokan harinya. Evaluasi melalui kunjungan poliklinis hingga lima belas bulan pascaoperasi tidak menunjukkan adanya kekambuhan, tetapi fungsi penciuman hilang. Pasien juga menjalani kemoterapi sebanyak enam kali dan radiasi sebanyak 35 kali.

Kesimpulan

Telah dilaporkan satu kasus tumor ganas olfactory neuroblastoma yang menjalani pembedahan dengan teknik endonasal endoskopik secara four-hand technique. Evaluasi hingga lima belas bulan pascaoperasi tidak didapatkan kekambuhan. Pembedahan dengan tujuan mengangkat tumor berikut kemoterapi dan radiasi merupakan tatalaksana standar untuk kasus ON.

Penulis: Budi Sutikno

Link Jurnal: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2049080122000024

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp