Validitas dan Keandalan Kuesioner Gangguan Kerja Shift pada Perawat Wanita Indonesia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh aspen.edu

Perawat shift kerja mengalami beberapa gejala seperti tidur berlebihan, insomnia, kelelahan dan kelelahan, dan gangguan kesehatan. Selain itu, perawat pekerja shift cenderung memiliki tidur efektif kurang dari delapan jam per hari. Tanda dan gejala gangguan kerja shift adalah tidur berlebihan atau tertidur di tempat kerja, kinerja buruk, kelelahan, dan insomnia. Gangguan kerja shift terjadi karena jadwal kerja. Prevalensi gangguan kerja shift pada perawat di Norwegia adalah 32,4% -37,6%. Di Brazil, lebih dari 50% perawat mengalami gangguan tidur berat. Di Indonesia, prevalensi gangguan tidur pada perawat adalah 52,50%. Gangguan shift kerja di antara perawat berdampak pada keselamatan pasien serta kecelakaan kerja, selain itu gangguan kerja shift di antara perawat berdampak buruk pada kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan serta kesehatan fisik seperti penyakit kardiovaskular dan semuanya menyebabkan kematian tertentu.

Penelitian ini bertujuan untuk mengadaptasi kuesioner asli shift work disorder (SWD) ke dalam bahasa Indonesia, termasuk instrumen terjemahan, validitas, dan reliabilitas. Jenis penelitian ini adalah cross-sectional. Setelah mendapatkan formulir persetujuan, kami membagikan kuesioner yang dilaporkan sendiri secara online.

Kuesioner Shift Work Disorder (SWD) diukur dengan menggunakan tiga pertanyaan dari penelitian sebelumnya. Digunakan untuk mengukur gangguan tidur yang berhubungan dengan jadwal kerja. Izin untuk menggunakan kuesioner ini diberikan oleh penulis asli. Ketiga pertanyaan tersebut adalah:

1. Kesulitan tidur atau ngantuk yang berlebihan,

2.Tidur dan ngantuk yang berhubungan dengan jadwal kerja,

3. Tidur atau ngantuk yang berhubungan dengan jadwal kerja berlangsung setidaknya selama satu bulan.

Hasilnya, Kuesioner SWD versi Indonesia memiliki validitas dan reliabilitas yang memadai. Penelitian ini menunjukkan bahwa kuesioner SWD versi Indonesia merupakan instrumen yang stabil untuk mengukur gangguan kerja shift. Alat ini dapat digunakan untuk menyaring gangguan kerja shift di antara perawat wanita. Selain itu, alat ini dapat digunakan dalam pengaturan penelitian. Keterbatasan penelitian ini adalah kami hanya fokus pada validitas konstruk dan tidak membandingkan kuesioner SWD versi Indonesia dengan skala lainnya, oleh karena itu diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membandingkan dengan skala lain untuk mengukur gangguan kerja shift.

Penulis: Prof. Dr. Ah. Yusuf S., S.Kp., M.Kes.

Link: http://mjphm.org/index.php/mjphm/article/view/1194

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp