Mengeksplorasi Antesenden dan Konsekuensi dari Person-Job Fit dalam Studi Literatur

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh Pinterest

Banyak bisnis bersaing untuk bertahan dan tumbuh dalam lingkungan bisnis yang berubah saat ini. Akibatnya, organisasi harus memiliki pekerja yang benar-benar terlibat dalam pekerjaannya karena kualitas karyawan memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja perusahaan, terutama di lingkungan kerja yang tidak dapat diprediksi saat ini. Desain tempat kerja diakui tidak hanya dipengaruhi oleh manajemen, tetapi juga oleh karyawan. Akibatnya, karyawan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap karakteristik pekerjaan mereka.Karyawan harus mampu menyesuaikan keterampilan mereka dengan peluang dan kesulitan di tempat kerja melalui perilaku proaktif orang-lingkungan.

PJF (Person-Job Fit) merupakan faktor penting dalam dunia kerja bagi karyawan. Karyawan yang dianggap sesuai untuk peran atau pekerjaan lebih cenderung memiliki lebih sedikit masalah dan beradaptasi dengan cepat. PJF terjadi ketika orang dan pekerjaan cocok, yang pada akhirnya akan berdampak pada kinerja pekerjaan. PJF merupakan hasil kajian psikologi industri-organisasi yang melihat bagaimana individu berinteraksi dengan lingkungannya. Namun, masih ada beberapa model terkait PJF yang dapat dibangun. Akibatnya, studi lebih lanjut tentang pendorong dan pengaruh PJF diperlukan untuk menawarkan pengetahuan yang lebih baik tentang literatur PJF dalam pengembangan penelitian organisasi.

Ada beberapa definisi untuk PJF yang digunakan. Relevansi PJF digaris bawahi dalam salah satu jurnal, sebagai kesesuaian sifat pekerjaan versus sejauh mana individu mencari fitur ini. Dalam skenario ini, PJF dilihat dari perspektif orang-orang yang mencari sifat atau karakteristik pekerjaan tertentu. Individu akan merasakan cocok dengan pekerjaan jika memiliki fitur yang diperlukan. Lainnya menekankan bahwa PJF sebagai individu ahli teknis untuk dapat melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan. Pekerjaan yang dilakukan oleh individu dapat memberikan nilai tambah. Selain itu, dengan memahami nilai tambah dalam bekerja, diharapkan individu dapat lebih memahami pekerjaannya.

PJF juga digambarkan sebagai kecocokan antara keterampilan individu dengan karakteristik yang dibutuhkan dalam pekerjaan. Oleh karena itu, PJF dapat digunakan sebagai indikator seberapa cocok seseorang untuk melakukan pekerjaan berdasarkan keterampilan yang dibutuhkan. Jika individu mampu memenuhi keterampilan yang dibutuhkan, dapat dikatakan memiliki PJF yang baik. Sejalan dengan hal tersebut, PJF merupakan kecocokan antara kebutuhan kerja dengan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan individu. Ketiga syarat tersebut harus dipenuhi agar tugas dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan tuntutan dan harapan para pihak yang terlibat. Selanjutnya, PJF memiliki dua dimensi: need-supplies fit (NSF) dan demand-abilities fit (DAF). NSF berkaitan dengan kesesuaian kebutuhan individu, keinginan, dan preferensi untuk item yang dapat dipenuhi melalui pekerjaan. DAF, di sisi lain, berkaitan dengan kesesuaian pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan individu dalam kaitannya dengan kebutuhan kerja.

Untuk mengkaji konsep PJF, penelitian ini akan menggunakan metode tinjauan pusataka. Tinjauan Pustaka adalah metode penelitian dengan meninjau kembali esensi penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik yang dibahas. Hal pertama yang dilakukan adalah menentukan ruang lingkup penelitian yaitu konsep PJF. Konsep PJF yang dipelajari meliputi definisi, dorongan, dan konsekuensi.

Selanjutnya dilakukan pencarian referensi berupa penelitian terdahulu melalui database online. Untuk memudahkan pencarian, penelitian ini menggunakan teknik bibliometrik dengan bantuan software VosViewer versi 1.6.16. Dalam hal ini, bibliometrik digunakan untuk memetakan topik lain yang terkait dengan PJF dari penelitian sebelumnya. Kemudian, untuk pemeriksaan tambahan, publikasi ilmiah tentang studi sebelumnya dikumpulkan. Karya ilmiah yang tidak berkaitan dengan topik tinjauan pustaka ini dieliminasi dari pertimbangan. Akibatnya, sejumlah karya ilmiah dianggap relevan dan digunakan sebagai bahan penelitian dalam tinjauan pustaka ini.  31 makalah di 7 database penelitian dan penerbit jurnal terkenal dipilih sebagai dasar untuk penyelidikan penelitian ini. Sumber yang paling sering dikutip adalah 9 makalah penelitian tentang PJF dari database Semantic Scholar. Juga akan ada ringkasan rinci dari review dari 31 makalah yang digunakan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan tinjauan literatur tentang PJF (Person-Job Fit). Ada 31 karya ilmiah relevan yang menjadi rujukan dalam kasus ini, mulai dari tahun 2000 hingga 2021. Studi literatur menggali definisi, antecedents, dan implikasi dari pengertian Person-Job Fit. Akibatnya, sejumlah elemen, termasuk pelanggan dan teknologi, menjadi antecedents dari faktor PJF individu dan organisasi. Hasil kerja yang terdiri dari sikap dan tindakan yang membantu mencapai tujuan dan menciptakan nilai organisasi juga merupakan hasil dari PJF. Selain itu, PJF memiliki pengaruh positif dalam menurunkan stres dan kelelahan kerja. Namun, kerangka kerja untuk antecedents dan efek PJF yang dibuat secara efektif dalam tinjauan pustaka ini memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut dan diselidiki dalam konteks studi yang beragam dengan budaya organisasi yang melekat. Ini membuka kemungkinan untuk mengembangkan struktur penelitian yang lebih berwarna mengingat dinamika organisasi saat ini.

Informasi Penulis: Anis Eliyana

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di :

https://www.abacademies.org/articles/antecedents-and-consequences-of-personjob-fit-a-literature-review-12779.html

(Antecedents And Consequences Of Person-Job Fit: A Literature Review)

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp