Manfaat dan Keamanan Rurioctocog Alfa Pegol pada Pasien Hemofilia A Berat

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Hemofilia

Hemofilia A adalah suatu penyakit keturunan genetik yang menyebabkan gangguan pembekuan darah. Gangguan pembekuan darah ini terjadi karena adanya mutasi atau kecacatan pada salah satu gen pembentuk protein pembekuan darah yaitu faktor VIII. Keadaan ini menyebabkan berkurangnya faktor VIII sehingga perdarahan berlangsung lebih lama dari waktu normal.

Hemofilia A merupakan tipe hemofilia yang paling sering ditemukan, dengan prevalensi sekitar 80% dari seluruh kasus hemofilia. Hemofilia A dikatakan berat jika didapatkan kadar faktor VIII dalam darah kurang dari 1%. Sebagai akibatnya, pasien dengan hemofilia A yang berat sering mengalami perdarahan dalam, khususnya pada persendian. Hal ini menyebabkan pasien mengalami gangguan aktivitas sehari-hari karena terbatasnya pergerakan sendi. Jika perdarahan ini tidak diobati dengan tepat, pasien hemofilia A dapat mengalami berbagai komplikasi lanjut yang semakin menurunkan kualitas hidup mereka.

Saat ini, penanganan standar hemofilia A masih dengan cara memberikan faktor VIII regular dari plasma darah manusia secara intravena dengan tujuan mencegah episode perdarahan. Namun, faktor VIII reguler ini memiliki waktu paruh yang pendek dan sering menyebabkan terbentuknya antibodi terhadap faktor VIII itu sendiri atau dikatakan memiliki imunogenisitas yang tinggi. Belakangan ini, berbagai obat baru untuk hemofilia A mulai dikembangkan, salah satunya yaitu rurioctocog alfa pegol. Obat ini merupakan suatu faktor VIII sintetik baru generasi tiga dengan adanya modifikasi tambahan pada struktur kimianya. Modifikasi ini ditujukan untuk memperpanjang waktu paruh dari faktor VIII. Namun, hingga saat ini, belum terdapat suatu studi tinjauan sistematis dan meta-analisis yang membahas mengenai obat ini secara spesifik. Oleh karena itu, pada studi ini, kami ingin meneliti manfaat, keamanan, dan imunogenisitas dari rurioctocog alfa pegol sebagai pengobatan pencegahan pada pasien hemofilia A berat.

Kami melakukan pencarian artikel pada beberapa database untuk menemukan studi yang membahas mengenai rurioctocof alfa pegol. Sebanyak 4 studi dengan total 517 pasien hemophilia A berat disertakan dalam penelitian ini. Seluruh studi merupakan studi uji klinis tanpa kelompok kontrol yang tersebar di berbagai negara. Hasil dari penelitian kami menunjukkan bahwa rurioctocog alfa pegol dapat menurunkan perdarahan tahunan total pada pasien hemofilia A sebesar 2,59 kejadian. Kami juga menemukan bahwa sebanyak 40% pasien hemofilia A tidak mengalami episode perdarahan selama pengobatan dengan rurioctocog alfa pegol. Selain itu, melalui penggunaan obat ini, sebanyak 92% perdarahan yang terjadi dari seluruh pasien dapat dihentikan dengan baik. Ditinjau dari sisi keamanan, hanya sebanyak 2,3% efek samping yang timbul dinilai berkaitan dengan penggunaan rurioctocog alfa pegol dan tidak ada kasus kematian yang berkaitan dengan penggunaan obat ini. Dari sisi imunogenisitas, hanya 1 pasien yang ditemukan memiliki antibodo terhadap rurioctocog alfa pegol. Akan tetapi, antibodi tersebut sudah tidak lagi terdeteksi di akhir studi.

Sebagai produk faktor VIII sintetis, rurioctocog alfa pegol dirancang untuk dapat membantu pembekuan darah dalam waktu yang lebih yang lama. Dengan kemampuan tersebut, diharapkan frekuensi pemberian obat dapat berkurang sehingga dapat menurunkan beban pengobatan dan meningkatkan kepatuhan pasien hemofilia A. Rurioctocog alfa pegol juga lebih unggul dalam menurunkan kejadian perdarahan tahunan dibandingkan dengan produk faktor VIII konvensional lainnya. Jumlah kejadian efek samping dari penggunaan rurioctocog alfa pegol juga lebih rendah dibandingkan dengan produk faktor VIII sintetis lainnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa rurioctocg alfa pegol cukup aman dan dapat ditoleransi oleh pasien hemofilia A. Keberadaan antibodi terhadap faktor VIII dapat menjadi penghambat selama pengobatan hemofilia. Namun, dari bukti yang ada, rurioctocog alfa pegol hingga saat ini ditemukan memiliki imunogenisitas yang cukup rendah.

Kesimpulan yang dapat kami ambil dari penelitian ini adalah rurioctocog alfa pegol memiliki manfaat, keamanan, dan imunogenistas yang baik. Bukti yang ada menunjukkan bahwa rurioctocog alfa pegol dapat digunakan sebagai pengobatan pencegahan alternatif bagi pasien hemofilia A berat. Oleh karena adanya perkembangan yang cepat dari pengobatan hemofilia A, studi yang membandingkan rurioctocog alfa pegol dengan produk faktor VIII yang lain dibutuhkan untuk menilai lebih lanjut kemampuan dari obat ini.

Penulis: Dr. Citrawati Dyah Kencono Wungu, dr., M.Si.

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://f1000research.com/articles/10-1049/v3

Witarto BS, Visuddho V, Witarto AP et al. Efficacy, safety, and immunogenicity of rurioctocog alfa pegol for prophylactic treatment in previously treated patients with severe hemophilia A: a systematic review and meta-analysis of clinical trials [version 3; peer review: 2 approved]. F1000Research 2022, 10:1049 (https://doi.org/10.12688/f1000research.73884.3)

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp