UNAIR NEWS – Mahasiswa program studi kesehatan masyarakat (kesmas) memiliki beberapa kompetensi yang harus dikuasai sebelum lulus dari bangku perkuliahan. Salah satunya adalah keterampilan manajerial. Hal itu disampaikan oleh Rahmad Pua Geno SKM MKes Wakil Direktur Administrasi SDI dan AIK Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan dalam kuliah tamu yang diadakan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UNAIR Sabtu, (5/3/2022).
Rahmad menuturkan bahwa kesehatan masyarakat membutuhkan keterampilan manajerial. Ia menggambarkan peran manajemen seperti paku panjang.
“Pada bagian pangkal itu leadership yang berarti berubah dalam keteraturan. Hal ini digunakan untuk inisiasi bisnis, inisiasi perubahan, dan memimpin perubahan,” ucap Rahmad.
“Di samping itu terdapat kemampuan tambahan yakni membaca trend-watching, merumuskan visi, dan mengatur perubahan,” tambahnya.
Selain Rahmad, hadir pula Leli Rachmawati SKM MPH Senior Program Officer for Health Learning Platform CISDI. Leli menjelaskan bahwa selain kepemimpinan, berpikir sistem atau system thinking juga harus dikuasai lulusan kesehatan masyarakat. Hal itu sesuai dengan tujuan program kesehatan masyarakat yakni mencegah penyakit, memperpanjang usia harapan hidup, serta mempromosikan kesehatan melalui upaya-upaya yang terorganisasi di masyarakat.
“Karena yang ditangani itu kesehatan masyarakat yang mana hal itu kompleks. Maka diperlukan kemampuan berpikir sistem dan melihat sesuatu secara luas. Dengan demikian, lulusan kesehatan masyarakat harus memiliki kompetensi kepemimpinan dan berpikir sistem,” ungkap Leli.
Yang tak kalah penting, lanjut Leli, lulusan kesmas harus tetap belajar dan terus update terhadap perubahan. Hal itu agar kompetensi yang dimiliki dapat digunakan di masa kini dan masa mendatang. (*)
Penulis: Rafli Noer Khairam
Editor: Binti Q. Masruroh
