Bahan obat oral yang aman untuk sistem penghantaran obat merupakan bagian penting dari bidang medis. Persyaratan dasar untuk sistem penghantaran obat adalah toksisitas rendah, biodegradabilitas, dan biokompatibilitas. Dalam beberapa tahun terakhir bahan anorganik telah diteliti dan dikembangkan sebagai bahan pembawa obat. Beberapa bahan anorganik telah dieksplorasi sebagai pembawa obat oral yang aman. Bahan anorganik dipilih sebagai agen penghantaran obat yang aman karena memiliki sifat yang unik dan ukuran pori yang kecil (1-100 nm). Ukuran pori yang kecil ini memungkinkan untuk membatasi molekul obat. Kemudian molekul obat berinteraksi dengan dinding pori bahan anorganik, yang nantinya dapat mengontrol laju pelepasan molekul obat tersebut.
Berbagai bahan penghantaran obat berdasarkan bahan anorganik telah dikembangkan dengan berbagai struktur, sifat, fungsi, dan perilaku yang unik untuk mengontrol pelepasan obat. Berbagai mineral, seperti oksida, hidroksida, karbonat, dan phyllosilicates, juga telah diterapkan sebagai eksipien dalam formulasi farmasi karena sifat fisiko-kimianya, seperti kapasitas adsorpsi yang tinggi, luas permukaan yang tinggi, kapasitas pembebasan, dan beberapa hal yang lainnya. Dalam konteks ini, salah satu mineral anorganik yang dapat dimodifikasi menjadi bahan penghantaran obat yang aman secara oral adalah zeolit. Zeolit adalah mineral anorganik yang tersusun dari silika, aluminium, dan oksigen tetrahidrat yang berpori, dengan struktur kerangka tiga dimensi.
Lebih dari 100 jenis telah disintesis, meskipun zeolit alam merupakan salah satu mineral yang melimpah dan ditemukan hampir di seluruh belahan dunia. Zeolit adalah mineral unik yang banyak digunakan untuk pembersihan lingkungan dari polutan organik dan anorganik. Zeolit juga digunakan dalam pemisahan biomolekul dan sel. Selain itu, zeolit juga digunakan sebagai biomarker berbagai penyakit, pelepasan obat dan gen yang dikendalikan (drug release and controlled genes), khususnya rekayasa jaringan dan pelapis biomaterial (biomaterial coatings).
Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Cu(II)-Mor sebagai agen penghantaran obat baru memiliki kapasitas pemuatan yang cukup baik untuk ibuprofen dan meloxicam. Bahan penghantar obat ini disintesis menggunakan metode hidrotermal. Hasil karakterisasi menggunakan FTIR, XRD, FESEM-EDS, dan zeta potential menunjukkan bahwa Cu(II)-Mor memiliki sifat fisiko-kimia yang sangat baik sebagai drug delivery agent. Hasil drug loading menunjukkan bahwa loading ibuprofen pada Cu(II)-Mor memiliki drug loading sebesar 54,74% dan entrapment efficiency sebesar 91,24%, sedangkan loading meloxicam pada Cu(II)-Mor memiliki drug loading sebesar 54,40% dan entrapment efficiency sebesar 54,40%. Hasil uji pelepasan obat ibuprofen dan meloxicam dari Cu(II)-Mor menunjukkan bahwa pelepasan paling menonjol terjadi pada pH 7 dengan disolusi sebesar 90,98% untuk ibuprofen dan 93,17% untuk meloxicam. Pemodelan kinetika pelepasan obat ibuprofen dan meloxicam dari Cu(II)-Mor mengikuti model Peppas-Sahlin. Uji MTT menggunakan sel Vero juga menunjukkan bahwa Cu(II)-Mor memiliki sitokompatibilitas yang baik. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa Cu(II)-Mor dapat digunakan di masa depan sebagai bahan penghantaran obat, terutama sebagai bahan obat oral yang aman.
Penulis: Dr. Handoko Darmokoesoemo, Drs., DEA
Neolaka, Y.A.B., Darmokoesoemo, H., Adu, A.A., Lawa, Y., Naat, J., Riwu, A.A.P., Bui, M.F., Wila, E.C., Fahirah, M.A., Budiastanti, T.A., Widyaningrum, B.A., Riwu, M., Kusuma, H.S., 2022, Study of mordenite natural zeolite type modified by Cu(II) cation as an oral safe drug carrier for ibuprofen and meloxicam, Journal of Molecular Liquids, 352, 118734, https://doi.org/10.1016/j.molliq.2022.118734
Link: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0167732222002719
