Risiko Rasa Tebal Area Telinga Setelah Implantasi Deep Brain Stimulation

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Halodoc

Deep brain stimulation (DBS) adalah suatu prosedur bedah saraf dimana dilakukan pemasangan elektoroda ke dalam otak. Prosedur ini merupakan pilihan terapi untuk berbagai macam kondisi yang salah satu kegunaanya dapat digunakan pada kasus Parkinson’s disease (PD). Meskipun sudah terbukti memberikan manfaat bagi pasien yang menderita PD, kejadian komplikasi dapat muncul terkait prosedur pemasangan DBS seperti infeksi paska operasi, gangguan mekanik alat DBS dan komplikasi lainya. Dalam artikel ini dibahas komplikasi lain yang jarang dilaporkan yaitu berupa gangguan sensori kulit area telinga pasca implantasi DBS.

Laki-laki berusia 50 tahun datang dengan keluhan tremor pada kedua tangan yang memberat ketika beristirahat, tulisan tangan yang semakin jelek disertai pergerakan yang melambat. Pemeriksaan fisik menunjukan adanya rigiditas dan bradikinesia. Berdasarkan gejala tersebut pasien didagnosa mengalami PD yang kemudian dilakukan pemasangan DBS pada nukleus subthalamic bilateral (STN).

Sebelum dilakukan prosedur tersebut, dilakukan perencanaan menggunakan magnetic resonance imaging (MRI) dan computerized tomography (CT) streotaktik preoperatif untuk menentukan lokasi dari STN. Sayatan kulit dibuat berdasarkan letak koordinat yang didapatkan dari hasil pengolahan komputer. Elektoda dari DBS dimasukan kedalam otak melalui lubang bor pada kalvaria yang kemudian kabel dari alat tersebut diteruskan ke area dada melalui terowongan yang dibuat dibawah kulit pada level subkutan (tunneling). Keluhan pasien berupa resting tremor, rigiditas dan bradikinesia mengalami perbaikan pasca prosedur pemasangan DBS. Selain perbaikan tersebut, pasien mengeluhkan adanya keluhan mati rasa dan terkadang nyeri pada area sekitar telinga yang menyebabkan rasa tidak nyaman dan mempengaruhi kualitas hidupnya.

Pasien mengeluhkan keluhan mati rasa muncul setiap saat, sedangkan keluhan nyeri dipicu oleh stimulan ringan seperti saat menggunakan earphone atau menempelkan telfon pada telinganya. Kami mencurigai keluhan tersebut dikarenakan cedera pada saraf sekitar telinga yaitu greater auricular nerve (GAN) dan/atau lesser occipital nerve (LON) pada saat prosedur tunneling.

Pada beberapa kasus yang pernah dilaporkan, gejala serupa setelah implantasi DBS ini dapat membaik secara spontan dalam 3 bulan hingga 1 tahun. Akan tetapi, beberapa kasus mendapati gejala tersebut dapat memanjang hingga 5 tahun. Pada kasus kali ini, perkembangan pasien diikuti dan pasien mengalami perbaikan secara spontan setelah tiga bulan kemudian tanpa tindakan medis atau tambahan obat-obatan.

Para ahli bedah saraf telah memikirkan bagaimana mengatasi komplikasi pada implantasi DBS dengan mencegah terjadinya kerusakan pada salah satu dari dua saraf yang terlibat, tanpa mengubah jalur tunneling. Kedua saraf tersebut berjalan di bawah kulit yang menjadi jalur implantasi kabel elektroda DBS. Oleh karena itu, para ahli bedah saraf menyarankan bahwa pembuatan jalur implantasi kabel elektroda tersebut sebaiknya tidak dilakukan di bawah kulit melainkan di bawah periosteum yaitu jaringan yang menyelubungi permukaan tulang tengkorak. Dengan perubahan prosedur sederhana tersebut, cidera terhadap GAN dan LON dapat dihindari.

Perubahan prosedur sederhana tersebut dapat meminimalisasi kejadian mati rasa pada area telinga sehingga dapat memaksimalkan fungsi implantasi DBS dalam menangani gangguan gerak pada pasien PD. Selain itu, berkurangnya gejala mati rasa dan nyeri pada area telinga akibat implantasi DBS juga tentunya dapat meningkatkan kualitas hidup pasien. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mencegah gangguan sensori kulit di area telinga setelah implantasi DBS.

Penulis: Dr. dr. Agus Turchan, SpBS (K) (Universitas Airlangga) Informasi lengkap tulisan ini dapat diakses pada laman:

“Case report on ear numbness following deep brain stimulation implantation”: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2210261222000190

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp