Self Efficacy Ibu Hamil di Daerah Terdampak Covid 19

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Orami

Kehamilan merupakan masa emas dari proses pendewasaan seorang wanita yang menyebabkan berbagai macam perubahan baik secara fisik maupun psikis.1 Masa yang membutuhkan adaptasi dalam menghadapi peran baru keibuan.2 Proses tersebut tidak mudah bagi wanita, terutama dalam situasi penuh. stresor seperti pandemi COVID-19. Kedaruratan Covid 19 yang terjadi telah menyebabkan setiap individu berisiko tinggi tertular virus berbahaya ini. Selain berbahaya bagi ibu, virus ini juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan bagi janin. Komplikasi yang terjadi pada janin dari ibu yang terinfeksi COVID-19 seperti aborsi (2%), IUGR (10%), kelahiran prematur (39%).3 Kondisi ini meningkatkan kecemasan ibu hamil. https://doi.org/10.1016/j.enfcli.2021.04.021 1130-8621/© 2021 Elsevier Espa na, S.L.U. Seluruh hak cipta. Situasi tersebut membuat semua orang merasa cemas, termasuk ketakutan tertular virus jika datang ke pusat pelayanan kesehatan. Kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan pemantauan kehamilan sangat diperlukan untuk memastikan kondisi kesehatan ibu dan janin, namun himbauan pemerintah untuk membatasi keluar rumah, berkerumun, dan mengunjungi puskesmas jika diperlukan membuat ibu hamil tidak bebas. untuk memeriksa setiap waktu.

Dalam situasi seperti itu, ibu perlu memiliki keterampilan untuk percaya pada kemampuannya untuk mempertahankan kehamilan yang sehat atau efikasi diri.4 Efikasi diri akan berdampak pada kemampuan seseorang untuk memotivasi dirinya sendiri dalam mengambil tindakan untuk mengatasi hambatan atau masalah dan stresor yang dialami.5 Efikasi diri ini memberikan keyakinan bahwa ibu hamil dapat mengatasi masalah selama masa kehamilan dan mempersiapkan diri untuk persalinan dan peran barunya. Efikasi diri yang baik akan menurunkan stres individu dan mampu meningkatkan kualitas kesehatan ibu selama kehamilan. Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh6 yang menyatakan bahwa efikasi diri berhubungan dengan keberhasilan ibu pada masa perinatal. Di kawasan Desa Bandarharjo, tempat peneliti mendata, ada 99 ibu hamil di masa pandemi Covid-19. Ibu hamil merasa khawatir tertular virus yang nantinya dapat mempengaruhi kondisi kesehatan dan janinnya. Kebutuhan antara layanan kesehatan dan kekhawatiran tentang infeksi mengharuskan ibu membuat keputusan yang tepat untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat dan berkualitas. Dalam penelitian ini, peneliti mengungkap faktor-faktor yang mempengaruhi potensi atau efikasi diri ibu selama kehamilannya di masa pandemi COVID-19.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa profesi paling berpengaruh terhadap Self-efficacy ibu hamil di wilayah terdampak Covid 19. Fenomena wanita bekerja kini banyak ditemui di masyarakat. Dengan bekerja, perempuan akan bersosialisasi dan menemukan komunitas dan kolega untuk bertukar pengalaman. Berbagi pengalaman merupakan elemen penting dalam memberikan informasi, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman individu.7 Profesi tidak hanya berkontribusi pada status ekonomi tetapi juga dapat berfungsi sebagai aktualisasi diri dan fungsi sosial. Kebersamaan dengan masyarakat yang memiliki kesamaan budaya dan latar belakang membuat proses transformasi pengetahuan menjadi lebih cepat dan mudah.8 Wanita pekerja dapat lebih cepat beradaptasi, hal ini dikarenakan dalam bekerja mereka terbiasa menghadapi situasi yang berubah, menyelesaikan pekerjaan, dan menghadapi berbagai macam jenis pekerjaan. stresor.9 Seorang pekerja terbiasa dengan munculnya ide dan pendapat, gagasan serta memiliki inisiatif yang tinggi untuk mengambil keputusan.10 Kondisi ini sangat berarti untuk membentuk mental seorang wanita pekerja. Potensi positif akan mampu mengembangkan dan mempengaruhi pola berpikir sehari-hari. Pekerjaan akan meningkatkan efikasi diri, dan dengan efikasi diri yang tinggi, wanita akan mampu memecahkan masalah dan menghadapi ancaman terhadap dirinya dengan baik, termasuk ancaman terhadap kesehatan.11 Efikasi diri merupakan hal mendasar untuk membentuk perilaku kesehatan individu.12 Implikasi nyata dari masa pandemi Covid 19 dengan Self-efficacy yang baik akan membuat ibu hamil mampu mengadopsi perilaku positif selama masa Covid 19 dan new normal, sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh13 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Self-efficacy dengan perilaku kesehatan.

Tingkat pendidikan menjadi faktor yang mempengaruhi efikasi diri ibu hamil di wilayah terdampak Covid 19. Hal ini menentukan pola pikir dan kemampuan seseorang dalam menyerap informasi. Pendidikan yang lebih tinggi membuat individu memiliki pemahaman dan daya tangkap yang lebih cepat. Pendidikan merupakan penentu utama tingkat pengetahuan dan perilaku kesehatan di masyarakat.14 Ibu hamil yang memiliki tingkat pendidikan tinggi memiliki Self-efficacy atau keyakinan bahwa dirinya mampu menghadapi stressor selama masa pandemi Covid 19. Keyakinan mereka menyebabkan ibu mampu memotivasi diri dalam menghadapi kehamilan, persalinan dan perubahan peran karena efikasi diri merupakan penghubung antara informasi dan tindakan.15 Keserasian antara motivasi dan tindakan akan menciptakan perilaku yang positif terutama dalam upaya untuk menjaga kehamilan yang sehat dan janin yang sejahtera.

Penulis: S.Wahyuni, T.Rahayu, Nursalam

Link Journal:

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1130862121001637

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp