BEM FKG UNAIR Optimalkan Peran Mahasiswa Lewat Asas Harmonisasi dan Kekeluargaan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Muhammad Fauzan Adhim dan Wafiq Dwi Permana, presiden dan wakil presiden BEM FKG tahun 2022. (Dokumentasi : Istimewa)

UNAIR NEWS – Restrukturisasi Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (BEM FKG UNAIR) kembali diadakan. Muhammad Fauzan Adhim dan Wafiq Dwi Permana, mahasiswa angkatan 2019, dipilih untuk mengemban tugasnya.

Diwawancarai Unair News, Fauzan selaku ketua BEM FKG UNAIR berharap dapat meningkatkan rasa harmonis dan saling gotong royong di FKG UNAIR selama masa kepemimpinannya. “Dengan visi tersebut, kami berusaha meningkatkan komunikasi, interaksi dan koordinasi di internal BEM, sehingga dapat menjadikan BEM sebagai wadah penerimaan aspirasi mahasiswa,” sebut Fauzan.

Mengusung nama kabinet Mahardika, ia berharap nama yang dipilihnya tidak hanya menjadi identitas namun juga menjadi doa. Jadi kabinet mahardika hadir dari diskusi kami, kita ambil kata serapan mahardika dari bahasa sansekerta yang artinya berbudi luhur dan kebijaksanaan,” 

Dalam mengemban amanah bersama kabinet Mahardika, Fauzan ingin mengoptimalisasikan website dan media sosial sebagai gerbang utama informasi bagi masyarakat kampus. Selain itu ia juga ingin melakukan jaring aspirasi bagi mahasiswa, agar dapat mengetahui seluk beluk dan evaluasi bagi program BEM atau pun kejadian insidental yang terjadi.

Menyadari potensi talenta yang dimiliki oleh mahasiswa FKG, Fauzan selaku ketua BEM ingin mengembangkan sebuah wadah bagi mahasiswa untuk meningkatkan prestasi dan kontribusi bagi kampus. “Jadi akan ada apresiasi khusus bagi teman-teman yang memiliki bakat akademik maupun non-akademik,” sebutnya.

Memberikan ilmu serta pengalaman alumni, mahasiswa angkatan 2019 itu juga berencana melakukan Stovit Benchmarking. “Yaitu kunjungan ke praktik dokter gigi untuk tolak ukur dan sharing alumni selama menjalani profesi, mulai dari awal lulus apa yang dipersiapkan, masuk klinik dan buka klinik seperti apa persiapannya,” jelasnya.

Dalam masa kerja kabinet Mahardika, mahasiswa dapat memberikan aspirasinya dalam jaring aspirasi yang diadakan. “Sebagai hearing juga tentang permasalahan mahasiswa FKG, nantinya aspirasi mahasiswa dijaring, dikaji dan diimplementasikan dalam program kerja,” tuturnya.

Berjalannya program kabinet Mahardika diakui Fauzan tak lepas dari campur tangan jajaran staf serta kepala departemen BEM. Untuk itu mahasiswa asal Sidoarjo itu berpesan kepada seluruh bagian kepengurusan BEM untuk menjadikan lembaga ini sebagai ajang berproses. “Bahwa jadikan BEM sebagai tempat untuk membuat kesenangan baru, menimba ilmu, meningkatkan komunikasi, dan memperbanyak relasi,” tambahnya.(*)

Penulis : Stefanny Elly

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp