Keuntungan Studi Lanjut di Amerika dengan Beasiswa LPDP

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Pemaparan materi oleh Rifqi Luthfan melalui YouTube.

UNAIR NEWS – Direktorat Pengembangan Karir, Inkubasi, Kewirausahaan, dan Alumni (DPKKA) Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan webinar series kerja sama dengan Ikatan Alumni (IKA) UNAIR USA pada Sabtu (19/2/2022). Webinar yang dilakukan melalui Zoom Meeting tersebut menghadirkan Tubagus Rifaiz lulus dari Cornell University, dan Rifqi Luthfan lulusan Columbia University. Hadir pula Syarifatul Umam lulusan Maryland University.

Dalam webinar tersebut Rifqi menyampaikan berbagai keuntungan ketika melanjutkan studi di Amerika. Keuntungan itu antara lain banyaknya program yang ditawarkan dan sudah memiliki reputasi internasional, pengalaman belajar yang fleksibel, dan dioptimalkan untuk masing-masing pelajar. Selain itu, Rifqi menyebut belajar di Amerika dapat merasakan fasilitas teknologi yang terbaru. Hal ini dikarenakan banyak teknologi terbaru yang muncul pertama kali di Amerika.

“Banyak peluang buat bisa kerja, selain itu waktu balik ke Indonesia bisa open doors, maksudnya kita sudah punya label kuliah di US itu bisa membuka peluang dan berkarir di banyak tempat. Di US jaringan alumninya kuat, dan pengalaman internasional yang bagus untuk CV,” jelasnya.

Selanjutnya Rifqi menjelaskan tips memilih kampus. Hal paling penting sebelum memilih kampus adalah harus tahu apa yang ingin dipelajari. Di Amerika terdapat dua jenis gelar yaitu akademik seperti MS, MA, dan PhD, dan gelar profesional seperti MBA, LLM, MEng, MSW, dan sebagainya. Di Amerika, lanjutnya, banyak pilihan program studi untuk mendapatkan ilmu dan gelar sesuai dengan bakat.

“Banyak pilihan kampus, pertama kita harus tahu lingkungan kampus yang akan kita pilih, apakah di kota besar atau kecil, iklimnya, kampus yang fokus atau yang lebih umum perspektifnya,” tuturnya.

Sebelumnya, Tubagus Rifaiz yang merupakan alumni UNAIR 2009 menjelaskan mengenai LPDP itu sendiri. LPDP, lanjutnya, dikeluarkan oleh menteri keuangan untuk membantu masyarakat Indonesia mendapatkan S2, S3, dan riset di luar negeri dengan tujuan untuk membangun tenaga ahli yang akan berkontribusi untuk kemajuan Indonesia. Tubagus juga menyatakan bahwa pelajar di Amerika dengan beasiswa LPDP akan memiliki LPDP Network. Di sana nanti pelajar akan saling berbagi pengalaman.

Tubagus juga menjelaskan bahwa pelajar di Amerika dengan beasiswa LPDP akan memiliki visa F-1. Visa ini dapat mendukung untuk melamar di perusahaan di Amerika dan bisa diperpanjang untuk bekerja. Selain itu, keuntungan belajar di Amerika tidak hanya dari sisi pendidikan tapi juga pengalaman kerjanya.

“Setelah kita belajar di US, misalnya aku belajar dua tahun, setelah lulus kita bisa langsung apply kerja di Amerika dan dapat tunjangan satu tahun kerja di Amerika. Misalnya jurusanku STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics, Red) bisa punya tambahan dua tahun kerja di Amerika, jadi tanpa harus membuat visa baru total 3 tahun tunjangan visa kerja di Amerika,” ucapnya. (*)

Penulis: Wiji Astutik

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp