Bahaya Periodontitis Terhadap Penderita Diabetes

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by DokterSehat

Tahap pertama masalah gigi dan mulut disebut dengan gingivitis. Gingivitis terjadi akibat kebiasaan buruk jarang menyikat gigi, yang menyebabkan timbulnya plak. Plak ini nantinya akan menjadi alasan dari peradangan gusi yang terjadi. Hal ini dapat diperbaiki dengan menumbuhkan kebiasaan menggosok gigi yang lebih baik serta berkumur dengan antiseptik. Melakukan kedua kebiasaan itu akan menghindarkan Anda dari masalah gigi dan mulut yang lebih serius, yang disebut dengan periodontitis.

Tingginya kadar gula darah dalam tubuh orang dengan diabetes diketahui berdampak pada buruknya sirkulasi darah, apalagi bagi penderita diabetes yang merokok. Sirkulasi darah yang buruk membuat suplai darah yang mengandung oksigen tidak mampu mengalir dengan baik ke bagian-bagian tubuh yang membutuhkan, termasuk gusi. Akibatnya, infeksi akan lebih mudah terjadi.

Dalam fase periodontitis, plak yang ada menumpuk di bawah gusi dan akan membentuk kantung infeksi diantara gigi Anda. Kantung tersebut akan mengakibatkan tulang dan gusi yang menahan gigi Anda pada tempatnya kehilangan kemampuannya sehingga mengakibatkan gigi Anda goyang bahkan tanggal.

Di satu sisi, penyakit diabetes mellitus yang tak terkontrol akan menyebabkan kadar gula darah pasien menjadi tinggi. Kadar gula darah yang tinggi akan menyebabkan kerusakan atau kematian pada bagian-bagian ujung pembuluh darah. Pada gusi, kerusakan ini dapat menyebabkan infkesi sangat mudah terjadi. Infeksi pada gusi (gingivitis) yang tak ditangani dapat berkembang menjadi periodontitis.

Caranya adalah dengan menjaga asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh Anda dan rutin berolahraga setidaknya 30 menit sekali.

Jika Anda memiliki obat-obatan yang telah diresepkan oleh dokter, minumlah secara rutin sesuai dengan petunjuk yang diberikan.

Untuk mencegah masalah gigi dan mulut pada pasien diabetes, sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan gigi secara rutin, setiap enam bulan sekali. Hindarilah merokok agar peredaran darah Anda tidak semakin terbebani.

Dan untuk Anda penderita diabetes, beri tahu kepada dokter gigi bahwa Anda memiliki diabetes sehingga tidak mendatangkan komplikasi lainnya saat pengobatan. 

Tahapan Terjadinya Periodontitis

1.      Gingivitis

Periodontitis diawali dengan radang gusi atau biasa disebut sebagai gingivitis. Radang gusi ini terjadi karena penumpukan plak gigi yang tidak dibersihkan secara teratur.

2.      Periodontal Dini

Pada tahap awal ini gusi mulai mengalami penyusutan sehingga terbentuk jarak berupa kantung atau pocket antara gusi dan gigi. Kantung ini menjadi tempat berkumpulnya bakteri dan tentunya berbahaya.

  • Periodontal Sedang

Tahap selanjutnya adalah mulai adanya rasa sakit di sekitar gigi akibat dibiarkannya periodontitis dini. Gusi yang menyusut mengakibatkan gigi mulai kehilangan penyangga tulang dan menjadi longgar.

  • Periodontal Lanjut

Pada tahap lanjut, penderita mungkin mulai mengalami bau mulut dan rasa busuk di mulut. Tidak hanya itu, saat mengunyah pun akan terasa sakit dan tidak nyaman akibat kondisi jaringan ikat yang melonggar dan tidak dapat menahan gigi, dan berpotensi tanggal gigi. 

Gejala Periodontitis

Keberadaan penyakit gusi biasanya tidak mudah disadari, namun Anda dapat mengenalinya melalui gejala dan tanda berikut:

  • Penumpukan plak dan karang gigi
  • Rasa busuk di mulut dan bau tidak sedap
  • Penyusutan atau penurunan gusi
  • Gusi bengkak dan terasa lunak ketika disentuh, serta rentan berdarah
  • Rasa sakit saat mengunyah
  • Terbentuk rongga antar gigi
  • Gigi mulai goyang, bahkan mulai tanggal

Faktor Risiko Periodontitis

Meskipun dapat dialami oleh siapa saja, faktor-faktor di bawah ini dapat meningkatkan risiko terkena periodontitis, di antaranya:

  • Memiliki kebiasaan merokok atau mengunyah tembakau
  • Memiliki riwayat keluarga yang mengalami hal yang sama (genetika)
  • Kurang menjaga kebersihan mulut dan gigi
  • Kekurangan asupan vitamin C
  • Mengidap AIDS, kanker, HIV, dan diabetes
  • Perubahan hormon ketika pubertas, siklus menstruasi, kehamilan, dan menopause
  • Usia lanjut

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda memiliki faktor risiko di atas dan mengalami gejala yang sama, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter gigi. Bagaimanapun, dokter gigi yang dapat melakukan diagnosa dan tahapan berikutnya jika memang terdeteksi periodontitis. Jika masih dalam tahap yang dini, dokter dapat menyarankan untuk melakukan scalling atau pembersihan gigi dari tartar atau karang gigi. Dengan demikian gigi menjadi bersih dari tempat berkembang biaknya bakteri.

Namun jika plak gigi sudah menjalar hingga ke akar, maka perlu dilakukan root planing untuk mengurangi dan menghilangkan plak, bakteri, dan hal lain yang bisa menyebabkan peradangan gusi. Untuk tahap yang lebih serius, bisa saja operasi diperlukan, seperti operasi reduksi kantung, regenerasi jaringan, dan cangkok jaringan atau tulang jika memang diperlukan.

Penulis : Prof. Dr. Titiek Berniyanti, drg., M.Kes

Link Jurnal: https://www.scopus.com/record/display.uri?eid=2-s2.0-85123830856&origin=inward&txGid=21b39de7363c38f2a5110e8692feacb7

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp