Mahasiswa FKH UNAIR Ciptakan Aplikasi Literasi Digital

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
ilustrasi aplikasi APA BISA oleh Januar Firmansyah

UNAIR NEWS – Budaya literasi negara kita yaitu Indonesia masih sangat rendah. Bahkan berdasarkan data dinyatakan bahwa tingkat budaya literasi di Indonesia berada pada posisi ke 64 dari 65 negara. Menurut pernyataan UNESCO bahwa indeks minat baca di Indonesia baru mencapai 0,0001. Artinya dari 1000 orang hanya ada satu orang saja yang memiliki budaya literasi

Januar Firmansyah, mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Sekolah  Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) Banyuwangi berhasil membuat sebuah gagasan aplikasi belajar siswa bernama “APA BISA”. Aplikasi tersebut ditujukan sebagai media pembelajaran dan literasi digital inovatif untuk   pendidikan di Indonesia.

Kepada UNAIR NEWS (20/2/2022), Januar menyampaikan bahwa dengan adanya APA BISA (Aplikasi Belajar Siswa) maka permasalahan mengenai kurang efektifnya proses belajar mengajar akibat metode ceramah dapat diatasi. Penggunaan aplikasi ini, sambungnya, bertujuan sebagai sebuah alternatif untuk mengajak siswa memahami materi pembelajaran dengan cara yang berbeda yaitu dengan bermain sambil belajar. 

“Mereka dapat menerima materi pembelajaran yang diberikan dengan perasaan senang karena media pembelajaran yang memudahkan mereka untuk memahami materi tersebut,” ungkap Januar.

Selain itu, tambahnya, fitur yang menarik akan sangat membantu siswa. Karena kondisi ini akan menimbulkan suasana belajar mengajar yang efektif sehingga para siswa memiliki kemampuan intelektual yang baik. 

“Melalui aplikasi APA BISA, permasalahan mengenai rendahnya kualitas pendidikan akibat kurang efektifnya proses belajar mengajar dapat diatasi. Berdasarkan penguraian masalah mengenai betapa pentingnya kualitas pendidikan terhadap kesejahteraan masyarakat dan juga keberlangsungan pembangunan negara serta kenyataan yang dihadapi berupa rendahnya kualitas pendidikan dapat diatasi dengan menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar,” papar Januar.

Media tersebut, tandasnya, telah dirancang dan dikombinasikan dengan permainan sehingga sekaligus dapat menjadi media edukasi dan hiburan. Aplikasi APA BISA, sambungnya, memiliki tiga keunggulan yaitu pembelajaran akan lebih menarik perhatian pelajar, pelajar lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran serta metode mengajar akan lebih variatif, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan guru.

“APA BISA menyediakan ringkasan materi yang disusun dalam sebuah gambar kemudian dimainkan dengan cara menyesuaikan gambar-gambar yang terdapat di dalamnya sehingga pelajar lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran,” pungkasnya. (*)

Penulis: Muhammad Suryadiningrat

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp