FH UNAIR Sabet Gelar Juara Dua di NMCC Piala Mahkamah Agung XXIV

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Potret tim delegasi FH UNAIR dalam NMCC Piala Mahkamah Agung XXIV. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Kabar berbunga kembali hadir dalam sela-sela Kampus Merah. Delegasi FH UNAIR baru saja berhasil untuk menyabet gelar juara dua di National Moot Court Competition (NMCC) Piala Mahkamah Agung XXIV. Untuk tahun ini, lomba tersebut diadakan pada Jumat (11/2/2022) di Banda Aceh.

Hal ini amat membanggakan mengingat bahwa Piala Mahkamah Agung merupakan ajang kompetisi peradilan semu tertua. Untuk mengeksplor kisahnya lebih lanjut, tim redaksi memutuskan untuk mewawancarai dua perwakilan dari 18 orang tim delegasi tersebut: Diqa Qothrunnadaa Amanda Nur Sella dan Dzaka Ananda Hidayat.

Diqa menjelaskan bahwa tim delegasi membutuhkan waktu tujuh bulan untuk mempersiapkan perlombaan tersebut. Persiapan tersebut mulai dari pemberkasan, latihan peran, hingga pengembangan alur cerita dalam kasus pidana yang akan dikontestasikan. Ia menambahkan bahwa pemberkasan merupakan tahapan paling lama yang harus dilalui, yakni dari hari pertama latihan hingga akhir perlombaan.

“Riset dan konsultasi dengan berbagai pihak yang paham dibidangnya juga terus dilakukan agar mendapatkan pengembangan alur cerita yang matang,” ujar mahasiswi angkatan 2020 itu pada wawancara UNAIRNEWS (17/02).

Diqa juga menuturkan bahwa aspek latihan untuk mendalami peran masing-masing dalam persidangan juga tak kalah penting. Ia menambahkan bahwa perihal tersebut memakan waktu cukup lama pula. Peran yang dimaksud disini adalah seperti hakim, panitera, jaksa, penasihat hukum, terdakwa, juru sumpah, saksi, dan bahkan ahli.

“Berbagai tantangan juga sempat dialami dalam prosesnya. Hal-hal seperti adanya kesibukan masing-masing individu, kesusahan dalam membagi waktu, menjaga komitmen, sampai membina hubungan baik antar individu yang ada,” tambahnya.

Dzaka menjelaskan bahwa mengikuti kompetisi NMCC, terkhususnya Piala Mahkamah Agung, membutuhkan kemauan dan keberanian tersendiri. Hal ini dikarenakan tidak semua orang mau dan tertarik untuk mengikuti NMCC. Terlebih pula, mengikuti NMCC memerlukan komitmen yang besar agar sidang yang dilombakan terlihat seriil mungkin.

“Bagi saya, mengikuti perlombaan sebagai mahasiswa itu penting. Untuk NMCC, menurut saya keunggulannya adalah mengenal lebih banyak orang untuk secara bersama-sama berdiskusi mengenai dunia hukum. Dalam dunia hukum sendiri, memiliki relasi untuk berdiskusi dan hal-hal lainnya itu sangat penting,” tutup mahasiswa angkatan 2018 itu.

Penulis: Pradnya Wicaksana

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp