KKN UNAIR Berikan Edukasi Daur Ulang Limbah Bernilai Ekonomis

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Tim KKN UNAIR Berikan Edukasi Daur Ulang Limbah Bernilai Ekonomis. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Di era Covid-19, KKN (Kuliah Kerja Nyata) dilakukan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Mahasiswa tidak sepenuhnya terjun langsung ke masyarakat, namun luaran yang dihasilkan mampu terealisasi dengan baik. Begitu pula dengan KKN yang diselenggarakan oleh Kelompok 106 di Kota Malang. KKN ini memfokuskan program kerja yang berhubungan langsung dengan pandemi yang tengah terjadi.

Muhammad Adrian Fauzi selaku ketua pelaksana mengatakan bahwa kelompok mereka akan menyelenggarakan agenda dengan 4 bidang garapan, yaitu bidang rancangan bisnis, bidang lingkungan, bidang pendidikan, dan bidang ekonomi. Keempatnya akan memangkas segala permasalahan yang terjadi di Desa Toyomarto ketika pandemi berlangsung.

Salah satu program yang menjadi sorotan adalah pemanfaatan pengolahan limbah rumah tangga. Seringnya beraktivitas dalam rumah mengakibatkan limbah menjadi dua kali lipat lebih banyak dari biasanya. Mengingat aktivitas yang dilaksanakan masyarakat hanya berada didalam rumah saat pandemi berlangsung.

Minyak jelantah merupakan salah satu limbah sisa penggorengan yang telah digunakan. Ibu rumah tangga kerap membuang sisa limbah tanpa dimanfaatkan menjadi sesuatu hal yang berguna. Apabila digunakan secara terus-menerus akan bersifat karsinogenik terhadap makanan. Limbah tersebut termasuk kedalam B3 yang berdampak buruk bagi lingkungan, hal inilah yang menjadi latar belakang dari kelompok 106 untuk memanfaatkan hasil limbah minyak goreng untuk program KKN yang mereka selenggarakan.

“Kita inovasikan menjadi suatu hal yang memiliki nilai jual serta bermanfaat bagi masyarakat Desa Toyomarto, mengingat pandemi telah menyerang perekonomian sebagian warga,” jelas mahasiswa yang biasa disapa Adrian tersebut.

Adrian menjelaskan, limbah kali ini akan diberdayakan menjadi Lilin Aromaterapi. Ibu-ibu rumah tangga akan diberi penyuluhan terlebih dahulu terkait bahaya limbah serta manfaat dari daur ulang limbah. Setelahnya, dilaksanakanlah praktik pembuatan minyak jelantah menjadi lilin aromatic.

“Antusias warga sangat positif terhadap agenda ini, terlihat jelas dari raut wajah yang mereka ekspresikan ketika pertama kali mengetahui kebermanfaatan luar biasa dari limbah yang kerap mereka sia-siakan setiap harinya,” ungkap Adrian pada UNAIR NEWS (11/2).

Tidak hanya itu, tambahnya lagi, program ini juga dilaksanakan bersamaan dengan edukasi marketplace online untuk memasarkan lilin aromatik yang telah mereka produksi sebelumnya. Sehingga, agenda ini mampu memberikan ilmu berkelanjutan serta keuntungan berupa materi kepada warga desa.

Adrian mengungkapkan, terdapat beberapa warga yang berterima kasih terhadap program yang diselenggarakan. Salah satu warga tersebut mengatakan, sejauh ini pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di desa ini tidak memberikan nilai ekonomis seperti yang mereka harapkan. Namun, dengan adanya Tim KKN UNAIR kali ini, ada dampak positif yang mereka rasakan.

“Semoga agenda ini digerakkan hingga seterusnya. Sehingga, warga desa tidak memusingkan pandemi yang terus berlangsung. Setidaknya program ini mampu memenuhi kebutuhan dengan penghasilan tambahan, mengingat bahan yang digunakan pun mudah didapatkan dan tidak berbayar,” ujar Adrian mengakhiri.

Penulis : Azka Fauziya

Editor : Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp