Faktor Kesehatan Gigi Pengaruhi Stunting pada Anak

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Pemaparan Drg. Tania Saskianti Mengenai Hubungan Stunting dan Keterlambatan Gigi pada Minggu (30/1). (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

UNAIR NEWS – Stunting atau kondisi gagal tumbuh pada bayi dibawah lima tahun menyebabkan banyak dampak negatif pada pertumbuhan anak. Kondisi itu juga sering dijadikan kambing hitam penyebab utama gigi anak telat tumbuh.

Pakar kedokteran gigi anak asal Universitas Airlangga, drg Tania Saskianti Sp KGA(K) PhD, menyatakan, tidak semua keterlambatan pertumbuhan (erupsi) gigi disebabkan oleh stunting. “Memang ada penelitian yang menunjukan bahwa stunting dapat menjadi salah satu faktor, namun tidak semua lambat erupsi disebabkan oleh stunting,” sebutnya.

Stunting merupakan kondisi yang bisa menjadi penyebab dari adanya lambat erupsi, begitu pula sebaliknya. “Jadi faktor-faktor penyebab stunting dapat menyebabkan lambat erupsi. Seperti kurang stimulasi pada rahang untuk mengunyah yang menyebabkan gigi lambat tumbuh. Begitupun sebaliknya, keterlambatan tumbuh gigi bisa menyebabkan asupan makanan tidak optimal, dan akhirnya menyebabkan stunting,” jelas dosen asal Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (FKG UNAIR).

Untuk menghindari keduanya, perlu dilakukan edukasi guna mencegah kondisi tersebut terjadi pada anak. Pada Webinar kelompok 170 KKN BM-65 tersebut, Drg. Tania menjelaskan bahwa ada dua hal yang dapat dilakukan yaitu menghindari faktor penyebab stunting dan mendeteksi adanya tanda-tanda stunting.

Seribu hari pertama kehidupan, yaitu 270 hari kehamilan dan 730 hari pertama kehidupan merupakan periode emas untuk membangun pondasi kesehatan jangka panjang. Periode itu juga dapat dioptimalkan untuk mencegah kondisi stunting. 

“Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan seimbang, dan mencukupi kandungan kalsium, fosfor, zinc dan magnesium, agar tidak menghambat pertumbuhan tulang dan gigi,” jelas dokter spesialis gigi anak tersebut.

Selain itu, menjaga kebersihan gigi anak sedari kecil juga direkomendasikan bagi para orang tua. “Orangtua harus membiasakan menyikat gigi dikondisikan sesuai dengan tahapan usia, yakni stimulasi pada gusi, pengenalan terhadap sikat gigi, hingga diharapkan pada usia dua belas tahun anak sudah dapat menjaga kesehatan gigi sendiri dengan benar,” jelasnya pada Minggu (30/1).

Dengan menjaga kesehatan gigi anak, maka kandungan gizi dapat secara optimal masuk ke dalam tubuh anak dan berimbas pada penurunan kemungkinan stunting pada anak. “Namun harus diperhatikan kembali bahwa kesehatan gigi dan mulut bukan satu-satunya faktor penyebab stunting. Seperti, faktor lingkungan dan juga genetik,” sebutnya.(*)

Penulis : Stefanny Elly

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp