Periodontitis dan Cara Penjegahannya

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Periodontitis merupakan salah satu komplikasi dari radang gusi (gingivitis) yang tidak terobati. Jika kondisi ini terjadi dalam jangka panjang, jaringan di sekitar gusi dan gigi akan rusak, sehingga menyebabkan gigi tanggal. Bahkan, bisa muncul abses atau kumpulan nanah di gigi.

Penyebab dan Faktor Risiko Periodontitis

Dalam kebanyakan kasus, periodontitis dimulai dengan plak – biofilm lengket yang terdiri dari bakteri. Jika tidak ditangani, plak akhirnya dapat berkembang menjadi periodontitis. Plak terbentuk pada gigi ketika pati dan gula dalam makanan berinteraksi dengan bakteri yang biasanya ditemukan di mulut. Menyikat gigi dua kali sehari dan flossing sekali sehari membantu menghilangkan plak, tetapi plak dapat kembali terbentuk dengan cepat.

Plak bisa mengeras di bawah garis gusi dan menjadi karang gigi (kalkulus) jika tidak dibersihkan sehingga lebih sulit dihilangkan dan dipenuhi bakteri. Semakin panjang plak dan karang gigi yang tersisa di gigi, semakin banyak kerusakan yang disebabkan. Plak dapat menyebabkan gingivitis, bentuk penyakit periodontal yang paling ringan. Gingivitis adalah iritasi dan peradangan pada bagian gusi di sekitar pangkal gigi (gingiva). Gingivitis dapat disembuhkan dengan perawatan profesional dan perawatan mulut yang baik.

Peradangan gusi yang berlangsung menyebabkan periodontitis, yang akhirnya menyebabkan terbentuknya kantong di antara gusi dan gigi yang terisi oleh plak, karang gigi dan bakteri. Pada akhirnya, kantong-kantong ini menjadi lebih dalam, terisi dengan lebih banyak bakteri. Jika tidak diobati, infeksi yang dalam ini menyebabkan hilangnya jaringan lunak dan juga tulang, yang pada akhirnya menyebabkan penderita kehilangan satu atau lebih gigi. Selain itu, peradangan kronis yang sedang berlangsung dapat memberatkan sistem kekebalan tubuh penderita.

Gejala Periodontitis

Gejala periodontitis bisa beragam dan tergantung pada perkembangan peradangan yang terjadi gusi dan gigi. Namun, ada beberapa gejala atau keluhan yang umum dialami oleh penderita periodontitis, yaitu:

Diagnosis Periodontitis

Diagnosis biasa dilakukan oleh dokter gigi dengan cara mengulas riwayat medis penderita untuk mencari adanya faktor risiko terjadinya periodontitis, selain itu dokter gigi akan melakukan pemeriksaan mulut termasuk pengukuran kedalaman kantong antara gusi dan gigi. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain sinar X.

Pengobatan Periodontitis

Pengobatan periodontitis bertujuan untuk mengurangi peradangan, menghilangkan celah yang terbentuk di antara gusi dan gigi, serta mengatasi penyebab peradangan gusi. Metode pengobatannya tergantung tingkat keparahannya.

Pada periodontitis yang belum parah, metode pengobatan yang dilakukan dokter adalah:

  • Scaling, untuk menghilangkan karang gigi dan bakteri dari permukaan gigi atau bagian bawah gusi
  • Root planing, untuk membersihkan dan mencegah penumpukan bakteri dan karang gigi lebih lanjut, serta untuk menghaluskan permukaan akar
  • Pemberian antibiotik (bisa dalam bentuk minum, obat kumur atau gel), untuk menghilangkan bakteri penyebab infeksi
  • Pencabutan gigi yang terdampak, agar tidak semakin parah dan menyerang gigi di sekitarnya

Untuk periodontitis yang sudah parah, dokter akan melakukan prosedur operasi, seperti:

  • Flap surgery, untuk mengurangi kantong atau celah gusi
  • Soft tissue grafts atau operasi cangkok jaringan lunak, untuk mengganti jaringan yang rusak akibat periodontitis
  • Bone grafting atau operasi cangkok tulang, untuk memperbaiki tulang-tulang di sekitar akar gigi yang telah hancur
  • Guided tissue regeneration, untuk merangsang pertumbuhan tulang baru guna mengganti tulang yang hancur akibat infeksi
  • Tissue-stimulating proteins, untuk merangsang pertumbuhan jaringan dan tulang baru

Kapan Harus ke Dokter?

Jika kamu mengalami gejala di atas, segera menemui dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Penanganan yang cepat dan tepat akan menghindari kamu dari komplikasi berbahaya. Kamu bisa memilih dokter yang sesuai dengan kebutuhan kamu, di rumah sakit pilihan kamu

Pencegahan Periodontitis

Periodontitis dapat dicegah dengan menyikat gigi secara rutin, minimal 2 kali sehari, yaitu setiap pagi dan menjelang tidur. Selain itu, bersihkan sela-sela gigi menggunakan benang gigi. Dengan begitu, plak tidak akan terbentuk dan Anda terhindar dari periodontitis.

Selain rajin menyikat gigi, Anda juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan gigi secara rutin ke dokter gigi tiap 6 bulan sekali. Namun, jika Anda termasuk kelompok orang yang berisiko terserang periodontitis, seperti merokok atau sedang mengonsumsi obat yang membuat mulut kering, pemeriksaan perlu dilakukan lebih rutin.

Penulis : Titiek Berniyanti

Artikel lengkapnya dapat dilihat pada link berikut ini:https://www.thieme-connect.com/products/ejournals/abstract/10.1055/s-0041-1739442

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp