Pakar UNAIR: Eksplorasi Logam Tanah Jarang Lumpur Lapindo Sidoarjo Perlu Perhatikan Aspek Lingkungan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sumber: portalberitasidoarjocom

UNAIR NEWS – Penemuan logam tanah jarang di Lumpur Lapindo Sidoarjo menjadi potensi besar. Meski demikian, aspek lingkungan perlu diperhatikan selama proses ekplorasi logam tanah jarang di sekitar daerah lumpur Lapindo Sidoarjo.

Menurut Dr. rer. nat Ganden Supriyanto, M.Sc., Pakar UNAIR bidang analisis kimia dan lingkungan tersebut mengungkapkan dampak logam tanah jarang tergantung dari tingkat toksisitas logam tanah jarang tersebut di sekitar lingkungan lumpur lapindo Sidoarjo. Perlu adanya uji TCLP, yaitu pengujian toksikologi untuk material tertentu salah satunya berupa lumpur.

“Jadi kita tidak bisa mengatakan kalau logam tanah jarang di lumpur Lapindo mengakibatkan kerusakan lingkungan atau tidaknya, karena tergantung konsentrasinya. Sehingga adanya uji TCLP tersebut untuk mengetahui apakah logam tanah jarang tersebut berdampak atau tidaknya di lingkungan sekitar,” imbuhnya.

Walapun konsentrasi logam tanah jarang di daerah tersebut tinggi, sambung Ganden, bisa jadi logam tersebut masuk ke dalam bentuk larutan garam-garam yang sulit larut. Terkait pemanfaatan logam tanah jarang, potensi logam tanah jarang di lumpur lapindo kemungkinan bukan hanya lithium dan scandium saja.

“Karena pasti tidak hanya scandium dan lithium saja yang ada di sana, pasti ada logam lain seperti kaolin,” jelasnya.

Kaulin merupakan material lempung yang dapat dimanfaatkan di bidang kosmetik, karena kaulin banyak digunakan di dalam campuran bedak wanita untuk memberikan manfaat kelembutan pada permukaan wajah.

“Bahkan, dulu itu di lumpur Lapindo Sidoarjo akan didirikan fasilitas spa, karena lumpur lapindo apabila diambil kandungan kaulinya bisa dimanfaatkan untuk perawatan kulit,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Ganden berpesan menurut rumpun ilmu pengetahuan dan teknologi beserta kemanfaatanya pada masyarakat sekitar. Terkait isu munculnya logam tanah jarang di lumpur lapindo Sidoarjo merupakan berita yang baik bagi masyarakat Indonesia. Sehingga lumpur lapindo tersebut nantinya dapat dieksplorasi untuk kemanfaatan teknologi di Indonesia.

Namun di aspek lingkungan perlu untuk diperhatikan, apakah adanya potensi logam tanah jarang tersebut tidak membahayakan lingkungan sekitar. Selain itu, penemuan logam tanah jarang di lumpur Lapindo Sidoarjo menjadi salah satu potensi pengembangan ilmu pengetahuan bagi anak-anak Indonesia mengenai high techonogy. “Misalnya untuk pembuatan semi konduktor, baterai mobil, dan lain-lain,” tutupnya. (*)

Penulis : Ananda Wildhan Wahyu Pratama

Editor :  Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp