Dosen UNAIR Gandeng PENS untuk Merancang Aplikasi Uang Elektronik di Pesantren

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sesi diskusi antara dosen FEB UNAIR, dosen PENS, dan para pengurus pesantren Bahrul Ulum dalam kegiatan pengabdian masyarakat dalam pengenalan digitalisasi marketing dan mengembangkan aplikasi uang elektronik. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

UNAIR NEWS – Saat ini trend cashless memang sedang marak di kalangan masyarakat Indonesia. Namun, pada kenyataannya masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mengetahui cara memanfaatkan teknologi yang mampu memudahkan kita dalam bertransaksi secara digital. 

Hal tersebut memotivasi Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) untuk mengenalkan digital marketing dan merancang aplikasi uang elektronik khususnya di lingkungan santri dan pengelola pesantren. Kegiatan pengenalan tersebut dikemas hangat dalam program pengabdian masyarakat yang diketuai oleh Dr. Irham Zaki, S.Ag.,MEI dan anggotanya yakni Denizar Abdurrahman Mi’raj, S.EI., M.SEI yang menggandeng dosen dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) yakni Pak Eko Henfri Binugroho, S.ST., M.Eng dan Pak Ferry Astika Saputra, ST, M.Sc. 

Keempat dosen tersebut pun sepakat menjadikan Pesantren Bahrul Ulum di Tambak Beras, Jombang sebagai tempat untuk melaksanakan program pengabdian. Dr. Zaki menjelaskan bahwa Pesantren Bahrul Ulum, merupakan salah satu pesantren tertua dan terbesar di Indonesia dengan jumlah santri yang saat ini ada sekitar 15.000 santri. “Dengan banyaknya jumlah tersebut, tentu penggunaan aplikasi dan pengenalan digital marketing akan sangat bermanfaat dan membantu efektifitas transaksi bisnis di lingkungan pesantren,” ungkapnya. 

Akan tetapi ditengah perjalanan, varian ganas dari Covid-19 yang semakin merebak menjadikan kegiatan itu tidak maksimal di lokasi pesantren. “Pada saat proses pengembangan, di medio Juni-September tahun lalu itu Varian Delta Covid-19 menjadikan kegiatan kami tidak optimal dan sedikit menghambat praktik kegiatan di lokasi pesantren. Namun, setelah kasusnya reda tim kami kembali gigih dalam melaksanakan kegiatan ini dengan tetap dan patuh pada protokol kesehatan,” jelas ketua pengmas tersebut. 

Saat ini, aplikasi tersebut sudah bisa digunakan oleh para santri dan pengurus pesantren Bahrul Ulum. Melalui testimoni dan review dari salah satu pihak pesantren yakni Gus Humed yang menuturkan bahwa aplikasi buatan UNAIR dan PENS itu cukup membantu dalam efektifitas bertransaksi. 

“Pengenalan teknologi digital juga mampu membawa perubahan positif bagi santri kami terutama dalam pengaturan besaran uang yang bisa ditransaksikan per hari, per minggu atau per bulan. Terimakasih UNAIR dan PENS,” ucapan terimakasih Gus Humed mewakili pihak Bahrul Ulum. 

Kegiatan pengabdian itu merupakan bagian dari tugas dosen untuk mengabdikan ilmunya di masyarakat Indonesia. Dalam hal ini di komunitas pesantren yang merupakan salah satu pilar pengembangan keilmuan, budaya dan peradaban di Indonesia menjadi salah satu tempat untuk mengembangkan aplikasi dan mendukung program pemerintah untuk meningkatkan transaksi cashless.

Penulis: Zahwa E. Bella

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp