BEM FISIP Rangkul Seluruh Elemen Melalui Program Kerja Unggulan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Christiana Permata Sari dan Muhammad Dzulfikar Al Ghofiqi terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden BEM Fakultas Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga periode 2022. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Organisasi tidak selamanya bergerak dengan kepengurusan yang sama dalam prosesnya. Reorganisasi atau penataan ulang harus dilaksanakan sebagai bentuk dari keberadaan demokrasi. Dalam hal ini, melalui pemilihan umum raya pada pertengahan Januari lalu, Christiana Permata Sari dan Muhammad Dzulfikar Al Ghofiqi terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden BEM Fakultas Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga periode 2022.

Saat diwawancarai tim UNAIR NEWS, Christiana mengungkapkan bahwa fokus utama yang direncanakan dalam kepengurusan periode memiliki perbedaan yang sangat menonjol dengan periode-periode sebelumnya. Pasalnya, tahun ini, Christiana dan Dzulfikar membawa BEM FISIP ke arah isu lingkungan, advokasi, keilmuan, digitalisasi, dan kesetaraan. Isu-isu itu akan menjadi landasan dalam pembuatan program kerja oleh paslon nomor 2 tersebut.

“Fokus isu yang ditawarkan di setiap periode memiliki power masing-masing. Pada periode ini, kita berusaha menyinkronkan fokus isu dengan kebutuhan mahasiswa FISIP itu sendiri,” ujarnya.

Selain dari fokus tersebut, BEM FISIP periode ini akan membentuk iklim organisasi yang sinergis dengan merangkul seluruh elemen yang ada di FISIP. Christiana mengatakan, periode ini akan sangat terbuka untuk segala aspirasi, inspirasi, dan kreativitas dari berbagai elemen FISIP UNAIR. 

“Ke depannya, kepengurusan BEM periode ini dan seluruh warga FISIP mampu melakukan inovasi-inovasi untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang ada,” harapnya.

Christiana melanjutkan penjelasannya terkait program unggulan yang akan diusung. Dalam periodenya, program unggulan ini merupakan proses pengaplikasian dari fokus isu yang dibawanya. Program-program yang diselenggarakan tercakup dalam gerakan-gerakan yang dibutuhkan mahasiswa FISIP itu sendiri.

“Ada 10 program unggulan yang kami rencanakan ke depannya, dan tentunya memiliki fokus isu menyeluruh dari setiap aspirasi dan keinginan masyarakat FISIP,” ucapnya.

Salah satu program kerja yang menjadi sorotan adalah ‘Emansipasi FISIP’. Program kerja ini berorientasi menjunjung tinggi persamaan hak bagi seluruh mahasiswa FISIP untuk mewujudkan UNAIR sebagai kampus yang inklusif.

Christiana menekankan wawancaranya terkait program unggulan tersebut, bahwa program ini merupakan langkah awal dalam kesetaraan hak bagi mahasiswa FISIP. Menurutnya, perubahan besar dimulai dari melakukan suatu hal yang kecil.

“Sebagai agent of change, besar harapan bahwa mahasiswa FISIP akan aktif terlibat dalam segala agenda yang akan dibuat oleh BEM FISIP UNAIR, sebab kepengurusan BEM butuh dukungan dan kontribusi dari seluruh mahasiswa FISIP untuk dapat memberikan kebermanfaatan, baik bagi mahasiswa FISIP sendiri maupun masyarakat luas,” ungkapnya.

Christiana menambahkan, ke depannya, BEM akan mampu menampung segala aspirasi, inspirasi, dan kreativitas seluruh elemen FISIP, sehingga dapat melahirkan inovasi-inovasi baru yang akhirnya dapat membuat BEM FISIP UNAIR menjadi patron pergerakan bagi seluruh Universitas di Indonesia.

Penulis: Azka Fauziya

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp