Akankah Web Series Gantikan Sinetron TV dan Film Bioskop?

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi tayangan web series. (Sumber: Kapanlagicom)

UNAIR NEWS – Akhir-akhir ini tontonan web series sedang ramai diperbincangkan oleh warganet. Tak dapat disangkal, kualitas tontonan web series dapat bersaing dengan tontonan di TV bahkan bioskop. Lalu, akankan web series menggantikan sinetron TV atau film bioskop?

Pakar perfilman Universitas Airlangga Dr Liestianingsih Dwi Dayanti Dra., M.Si memberikan tanggapan. Menurutnya, demam web series menjadi sebuah fenomena yang menarik di masyarakat.

“Karena selama ini kita biasanya menonton film melalui TV dan bioskop. Setelah era digital ini semua menjadi berubah, kehidupan kita benar-benar berada di gadget,” ungkap Lies.

Munculnya Aplikasi

Segala aktivitas yang dilakukan manusia saat ini tidak bisa lepas dari penggunaan teknologi komunikasi. Berbagai macam jasa seperti platform musik, film, hingga platform e-commerce semua bisa diakses dalam satu perangkat gawai. Para pengusaha menangkap peluang tersebut dengan memanfaatkan teknologi yang ada untuk berjualan.

“Salah satunya yang ditangkap baik oleh pengusaha adalah dengan menciptakan aplikasi seperti Netflix dan WeTV yang memberikan layananan untuk menonton film,” tutur dosen Departemen Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) itu.

Baca Juga: Tiga Faktor yang Membuat Layangan Putus Booming

Adanya aplikasi-aplikasi untuk menonton web series dengan mudah dan fleksibel menjadikan orang-orang bisa menonton film dimanapun dan kapanpun. Adanya aplikasi tersebut sangat memudahkan manusia dalam mengakses hiburan dan informasi.

“Hal itu menjadi salah satu kekuatan yang dimiliki oleh aplikasi tersebut sehingga sangat disukai,” tambahnya.

Kelebihan dan Keunikan Aplikasi Web Series

Aplikasi web series seperti WeTV menarik karena dapat ditonton dengan gratis. WeTV tidak mengunci programnya sehingga penonton bisa dengan gratis menonton dan mengunduh serta mengunggah potongan scene film di platform lain.

“Tapi sadar atau tidak, hal tersebut merupakan cara WeTV untuk menyebarluaskan web series sehingga menjadi media promosi yang sangat murah,” tambahnya.

Potongan scene film yang dapat dilihat di Tiktok, Instagram, ataupun YouTube secara tidak langsung mempromosikan film tersebut. Orang lain yang sebelumnya tidak peduli dengan web series merasa penasaran sehingga terdorong untuk ikut menonton. “Akhirnya akan ada banyak orang yang menonton web series tersebut,” ucapnya.

Tidak Dapat Gantikan TV dan Bioskop

Lies berpendapat bahwa aplikasi web series tidak dapat menggantikan TV dan bioskop. Menurutnya, setiap media memiliki karakter dan kelebihan dan kekurangan masing-masing. “Karakter inilah yang membuat media tersebut menjadi unik,” jelasnya.

TV tidak bisa digantikan dengan aplikasi karena hingga saat ini adanya TV masih disukai oleh beberapa kalangan penonton. Lies memberikan contoh ketika sinetron Ikatan Cinta menjadi booming di masyarakat. Penonton Ikatan Cinta cukup besar, memobilisasi pendapat atau isu tentang Ikatan Cinta juga luar biasa. “Hal ini menunjukkan bahwa TV juga masih suka ditonton oleh banyak orang,” imbuhnya.

Sedangkan untuk bioskop, penonton juga akan merasakan sensasi yang berbeda dibandingkan ketika menonton web series di rumah. Bioskop menawarkan ruangan yang nyaman, suara yang mendukung, dan keindahan visual yang ditonton.

“Setiap media memiliki karakter tersendiri yang menjadi kelebihannya sehingga tidak bisa digantikan dengan media lainnya,” pungkasnya. (*)

Penulis :  Sandi Prabowo

Editor  :  Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp