Pentingnya Kepemimpinan dalam Pelayanan Maternal di Masa Pandemi Covid-19

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Penyampaian materi pengmas (SS Zoom)

UNAIR NEWS – Pandemi Covid-19 di Indonesia kembali memasuki gelombang kedua dan menyebabkan tidak terkendalinya penularan. Hal itu lantaran banyak rumah sakit bed occupancy rate (BOR) telah penuh pasien. Ibu hamil menjadi salah satu populasi rentan terpapar Covid-19. Adanya situasi itu, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan pengabdian masyarakat dengan topik “Peran Dokter dan Bidan dalam Pencegahan serta Penanganan Ibu Hamil dan Nifas di Masa Pandemi Covid-19”.

Kepada UNAIR NEWS, Muhammad Ardian C.L., dr. SpOG(K), M.Kes, selaku ketua pelaksana menuturkan bahwa kegiatan yang dilakukan secara virtual melalui zoom meeting itu bertujuan untuk memberikan edukasi dan sharing knowledge tentang pentingnya peran dokter dan bidan sebagai champion dalam penanganan kasus maternal di masa pandemic Covid-19. 

Kegiatan pengmas tersebut menyasar pada Bidan dan dokter umum di Jawa Timur, baik dari klinik, puskesmas, dan rumah sakit rujukan covid. Kegiatan ini juga didukung oleh RSU Arafah Anwar Medika Sukodono selaku mitra kerja 1 dan RSUD Jombang sebagai mitra kerja 2.

Muhammad Ardian C.L., dr. SpOG(K), M.Kes. dan Dwi Izzati Budiono, S.Ked, Bd., MSc dari FK UNAIR sebagai pemateri menekankan bahwa penting bagi bidan dan dokter umum untuk peduli dan proaktif terhadap kasus maternal dalam rujukan covid. 

“Penyakit ini bukan hanya berpengaruh pada ibu, tetapi juga pada janin yang dikandungnya. Beberapa kasus di Jawa Timur, Ibu harus melaksanakan isolasi di fasilitas kesehatan karena terkonfirmasi positif dan terpisah dengan bayinya untuk sementara waktu. Sehingga, penting bagi ibu hamil untuk patuh pada protokol kesehatan guna menjaga kesehatan diri dan janin, ujar dokter Ardian.

Selain itu, sambungnya, hal yang penting adalah bagaimana bidan mampu melakukan komunikasi, pemberian informasi dan edukasi yang baik pada ibu hamil disaat mereka terkonfirmasi positif baik prosedur isolasi mandiri, prosedur ANC selama pandemi, obat-obatan yang dikonsumsi, vaksinasi ibu hamil, serta prosedur persalinan dan rujukan maternal covid19. 

Dalam kegiatan tersebut juga membahas tentang pentingnya leadership bagi dokter SpOG baik level fungsional, struktural dan organisasi profesi di tiap kabupaten/kota di Jawa Timur. 

Dr. Iwan Priyono, SpOG selaku dokter fungsional di RSUD Jombang sekaligus sebagai pembicara menuturkan bahwa pentingnya kepemimpinan dan kolaborasi interprofesi dalam penanganan covid pada ibu hamil di masa pandemic. 

“Pejabat fungsional terutama di RS perlu berkoordinasi dan bergerak aktif dalam membuat alur pelayanan maternal baik di poli dan rawat inap dengan tingginya kasus lonjakan serta rujukan covid dari faskes primer, papar dr. Iwan Priyono.

Selain itu, lanjutnya, berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan secara aktif dalam membuat alur, pelaksanaan skrining ibu hamil di faskes primer, melakukan pemetaan tempat persalinan maternal Covid-19 (+) dan membantu proses rujukan pasien maternal Covid-19 ke RS rujukan Covid-19. 

“Peran dokter SpOG sangat vital saat ini dengan  memiliki rasa 4K (kepedulian Komitmen, Konsistensi dan Kepemimpinan). Ini adalah solusi terbaik untuk tenaga kesehatan dalam menjalankan tugas saat ini agar kasus kematian ibu bisa dikendalikan selama pandemic,” tutur dr. Iwan Priyono.

Dalam kesempatan tersebut Dr. Zuhri, SpOG Ketua IDI Tuban turut menjelaskan bahwa dokter, bidan dan seluruh lintas sekor baik dari pemerintah daerah, dan lintas sektor tingkat kecamatan perlu bersama-sama bergerak untuk mengatasi pandemi covid19. 

“Di Kabupaten Tuban, seluruh dokter spesialis baik anak dan obgyn bersama-sama membantu ibu dan bayi yang membutuhkan konsultasi melalui telemedicine terjadwal dan gratis untuk masyarakat Tuban. Sehingga, ibu dan bayi yang melaksanakan isolasi mandiri bisa dipantau dan dimonitor dengan baik. Jika ada gejala kita beri obat, jika gejala berat ada tim yang bergerak untuk membantu proses rujukan ke rumah sakit, agar ibu dan bayi dapat terselamatkan,” pungkasnya. (*)

Penulis : Muhammad Ardian Cahya Laksana

Editor : Muhammad Suryadiningrat/ Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp