Nyalakan Kembali Elan: Menelisik Arah Gerak Kabinet Lentera BEM KM Psikologi UNAIR

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Potret Ketua BEM Arya Widyatamaka (kiri) dan Wakil Ketua BEM Dina Vebiana (kanan). (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Arya Widyatamaka dan Dina Vebiana telah terpilih untuk menjadi Ketua dan Wakil Ketua BEM KM Psikologi UNAIR Periode 2022. Untuk mengupas arah gerak BEM dibawah naungan kepemimpinan mereka, tim redaksi memutuskan untuk mengadakan wawancara dengan Arya dan Dina pada Selasa pagi (25/1/2022).

Arya mengatakan bahwa Kabinet Lentera akan menjadi nama kabinet dalam pemerintahannya. Filosofi dibalik pemilihan nama tersebut adalah harapannya kabinet ini dapat menyalakan kembali elan KM Psikologi UNAIR. Ia menambahkan bahwa belum usainya pagebluk COVID-19 seakan memudarkan semangat mahasiswa untuk berorganisasi, dimana hal tersebut pasti akan berdampak pada perkembangan organisasi seperti BEM dan kesejahteraan mahasiswa.

“Harapannya Kabinet Lentera dapat menjadi titik balik tumbuhnya kembali harapan. Engagement antara berbagai sivitas akademika dapat ditingkatkan, khususnya antara KM Psikologi UNAIR, dosen, dan masyarakat,” ujar mahasiswa angkatan 2019 itu. 

Dina menjelaskan bahwa bakal ada empat program unggulan yang dicanangkan. Pertama, adalah survei besar yang digelar tiga kali dalam satu kepengurusan. Survei ini guna mengumpulkan aspirasi terkait proker BEM KM Psikologi UNAIR apa saja yang diharapkan eksistensinya oleh para mahasiswa. 

“Harapannya rilis proker BEM dapat lebih sesuai dengan keinginan, serta dapat lebih mengeksplor minat dan bakat KM Psikologi UNAIR. Tak hanya itu, program-program yang tak sesuai keinginan dapat dihapus,” ujar mahasiswi angkatan 2019 itu.

Peningkatan kesadaran terkait kesetaraan gender juga akan diaplikasikan dalam program-program Kabinet Lentera. Dina mengatakan bahwa pengejawantahannya adalah melalui program bernama Equality Campaign. Program unggulan ketiga adalah Future Fair, yang memberikan exposure lebih mahasiswa Psikologi UNAIR terkait potensi karir dan kesempatan student exchange. Ia juga menyinggung terkait program Komunitas Prestasi, dimana fokus program BEM dapat lebih mendorong mahasiswa untuk lebih berprestasi.

“Kami juga akan mempertimbangkan lebih lanjut terkait kampanye kesehatan mental agar lebih menjangkau tak hanya sekadar sesama mahasiswa Psikologi UNAIR, namun juga sivitas akademika UNAIR lainnya dan masyarakat umum,” tutur Arya.

Sesi wawancara ditutup dengan sematan harapan Arya dan Dina bahwa BEM KM Psikologi UNAIR dapat menjadi realisasi harapan KM Psikologi UNAIR dengan memberikan manfaat sebanyak-banyaknya.

Penulis: Pradnya Wicaksana

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp