Prodi S1 Ekonomi Islam UNAIR Jalin Pertukaran Pelajar dengan IPB

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sylva Alif Rusmita, SE.,CIFP. memberikan sosialisasi pertukaran pelajar Ekonomi Islam UNAIR dan IPB (22/1/2022). (Foto : istimewa)

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) terus mendukung penuh program Magang Bersama Kampus Merdeka (MBKM) dengan meluncurkan berbagai program yang relevan. Salah satunya adalah program pertukaran pelajar yang digagas oleh Program Studi (Prodi) S1 Ekonomi Islam (Ekis) UNAIR.

Ketua Program Studi (KPS) S1 Ekonomi Islam (Ekis) UNAIR Bayu Arie Fianto, S.E., MBA., Ph.D., menuturkan bahwa Prodi Ekis akan memaksimalkan potensi MBKM sebaik mungkin. Mahasiswa akan dilibatkan secara langsung dalam kegiatan kelompok riset (research group) seperti pengabdian masyarakat dan penelitian sesuai dengan minat mahasiswa.

“Prodi Ekis juga akan memberikan kesempatan pada para praktisi untuk menyampaikan kuliah tamu,” tuturnya saat melakukan Sosialisasi Pertukaran Pelajar UNAIR-IPB (22/1/2022).

Tak hanya itu, Prodi Ekis UNAIR juga akan menjalin kerja sama pertukaran pelajar dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Kegiatan tersebut nantinya akan diakui sebagai salah satu kegiatan MBKM yang dapat dikonvesi ke mata kuliah.

“Pertukaran pelajar EKIS UNAIR dan IPB ini diupayakan akan mendapatkan sertifikat atau surat keterangan yang menyatakan konversi 20 SKS pertukaran pelajar MBKM Ekis UNAIR dengan IPB,” terangnya.

Lebih lanjut Sylva Alif Rusmita, SE.,CIFP. menjelaskan mengenai alasan pemilihan IPB sebagai universitas yang nantinya bekerja sama dalam pertukaran pelajar dengan Ekis UNAIR. Menurutnya, kedua universitas tersebut tidak jauh berbeda dan memiliki kurikulum yang sangat sesuai dengan Ekis UNAIR.

“Dengan demikian mahasiswa tidak kesulitan dalam mengkonversi mata kuliah yang diambil saat pertukaran pelajar sebab kurikulum dan mata kuliah yang ditawarkan oleh IPB sangat relevan dengan Ekis UNAIR,” jelasnya.

Segudang Manfaat

Sylva menambahkan ada beberapa manfaat saat mahasiswa mengikuti Program Pertukaran Pelajar UNAIR-IPB. Pertama, ilmu yang didapatkan sejalan dan relevan dengan Ekis UNAIR sehingga memudahkan mahasiswa untuk mengkonversi mata kuliah.

“Mahasiswa juga tidak perlu mengerjakan tugas akhir tambahan karena sudah linier. Sedangkan untuk program magang memerlukan tugas akhir sebagai laporan tambahan,” paparnya.

Perkuliahan di IPB akan dilaksanakan secara online sehingga lebih fleksibel dengan kegiatan mahasiswa yang mengikuti magang offline. Selanjutnya, mahasiswa akan mendapat pengalaman diajar oleh dosen IPB dan akan mendapatkan sertifikat yang dapat dikonversi menjadi 20 SKS.

Prodi Ekis sudah memberikan fasilitas untuk mendukung kegiatan MBKM. Sylva berharap mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan pertukaran pelajar UNAIR-IPB tersebut sebaik mungkin.

“Meskipun mengikuti pertukaran pelajar di IPB, mahasiswa harus tetap harus mengikuti perkuliahan dengan sungguh-sungguh sehingga nilai akhir yang didapatkan juga akan baik,” pungkasnya. (*)

Penulis :  Sandi Prabowo

Editor :  Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp