FISHANTREN, Program Usaha Besutan Alumni Berdayakan Santri Belajar Perikanan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Aktivitas memanen ikan yang dilakukan Santri Pondok Pesantren Sulaimaniyah Bogor. Foto : Owner Fishantren Akbar

UNAIR NEWS – Melihat lahan Pondok Pesantren Sulaimaniyah Bogor dengan luas 500 m2 petakan bekas penampungan air yang tidak terpakai membuat hati kecil alumni Magister Bioteknologi Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga Rizhar Eman Karunia Akbar, S.Pi., M.Si untuk memanfaatkan petakan tersebut sebagai tempat budidaya ikan air tawar. Dengan komitmen memberdayakan pesantren, Akbar, nama panggilannya, mulai membangun merintis sebuah inkubasi usaha budidaya perikanan di lingkungan pesantren yang dinamakan Fishantren.

“Fishantren merupakan social enterprise yang lahir atas pemikiran tentang bagaimana memberi ruang untuk berbagi kebermanfaatan seluas-luasnya. Dengan komitmen memberdayakan pesantren dengan menawarkan bisnis model di bidang budidaya perikanan yang bisa dimanfaatkan oleh Santri,” ujar Akbar saat dihubungi UNAIR NEWS, Senin (18/01/2022).

“Ikannya Anak Pesantren”, lanjut Akbar, menjadi jiwa Fishantren untuk menciptakan kemandirian santri dan masyarakat, agar mampu mandiri secara ekonomi, sosial serta sebagai stimulan pengembangan skill, teknologi produksi, distribusi, melalui pendekatan strategis dan inovatif. 

“Dengan visi menciptakan sejuta santripreneur, kami memberdayakan Pesantren dengan menawarkan bisnis model di bidang budidaya perikanan yang bisa dijalankan Santri,” ucap lelaki yang saat ini bekerja di start up perikanan Minapoli bagian Business Development.

Pada akhir tahun 2020, mahasiswa lulusan Bioteknologi UNAIR 2021 itu mulai menata ulang konstruksi kolam; mulai dari memasang pipa inlet, outlet, hingga tiap petakan siap dijadikan kolam budidaya. Proyeksi komoditas ikan air tawar adalah ikan lele, ikan patin, ikan gurami, ikan nila dan kegiatan budidaya ikan seiringan dengan aktivitas pertanian (mina padi).

Saat ini Fishantren tengah fokus budidaya ikan lele dengan target panen setiap bulannya sebanyak 5-10 ton. Tepat pada akhir tahun lalu 2021, mahasiswa kelahiran 1996 menyebutkan kegiatan budidaya ikan lele bisa memberikan sektiar 25 kg atau lebih dari 150 ekor lele segar untuk kebutuhan protein santri. 

Tak hanya budidaya, Fishantren juga berfokus pada diversikasi pengolahan hasil perikanan yang membantu Santri untuk memproses bahan baku menjadi produk akhir yang beraneka ragam dan memiliki nilai tambah. Proyeksi pengembangan diversikasi produk meliputi sistem budidaya organik, ikan bumbu, dan fillet ikan.

“Salah satu tujuan dari program kami adalah memberikan manfaat terhadap asupan gizi protein ke para santri,” jelasnya.

Kedepan Fishantren tengah mengembangkan kiprahnya untuk bisa menjadi sebuah start up, dengan lebih banyak memperluas kerjasama dengan pesantren. “Insya Allah di pertengahan bulan Februari kami akan membuka lagi tempat budidaya dengan komoditi ikan nila di salah satu ponpes di Sumedang,” pungkas lelaki yang akrab disapa Abe. (*)

Penulis : Dimar Herfano

Editor   : Feri Fenoria

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp