UNAIR Gelar Pelepasan Mahasiswa Inbound Program PMM-DN Angkatan 1

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni, Prof. Dr. Bambang Sektiari Lukiswanto, drh., DEA, DVM.

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga menggelar acara pelepasan bagi para mahasiswa inbound program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri (PMM-DN) pada Rabu (19/1/2022). Gelaran yang bertajuk “Sayonara of Class Inbound PMM-DN UNAIR tahun 2021” itu digelar secara daring via conference dan luring di Ruang AMERTA Lantai 4, Kantor Manajemen Kampus C UNAIR.

Para peserta inbound yang seluruhnya berasal dari luar Pulau Jawa ini selama kurang lebih dua bulan telah mengikuti kegiatan akademik dan nonakademik di Universitas Airlangga. Sebanyak kurang lebih 400 mahasiswa mengikuti program secara daring dan 41 mahasiswa mengikuti PMM-DN ini secara luring. Mereka berasal dari 21 perguruan tinggi yang juga tergabung dalam program Modul Nusantara.

Prof. Dr. Sukardiman, MS., Apt., Direktur Pendidikan UNAIR sekaligus PIC Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka, memaparkan bahwa para peserta program Modul Nusantara telah mengikuti beberapa kegiatan seperti kelas inspiratif bersama Gubernur Jawa Timur, Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si. Selain itu, peserta Modul Nusantara juga turut melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan memberikan edukasi kepada para siswa SD terdampak erupsi Gunung Semeru di Lumajang.

Tak ketinggalan, peserta Modul Nusantara juga berkesempatan untuk mengenal lebih dekat budaya lokal Jawa Timur yakni budaya masyarakat Suku Tengger. “Saya berharap mudah-mudahan apa yang Anda peroleh di sini bisa disebarluaskan ke kampus masing-masing. Ambil yang baik dan kekurangan yang ada kita tinggalkan,” pesan Prof. Sukardiman kepada para peserta.

Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni, Prof. Dr. Bambang Sektiari Lukiswanto, drh., DEA, DVM, dalam sambutannya juga berpesan agar para peserta PMM-DN dapat mengambil pelajaran berharga selama menjalani program.

“Ini (program PMM-DN, Red) juga memberikan wawasan yang lebih betapa kayanya kita sebagai bangsa, betapa luasnya Tanah Air kita, serta betapa pentingnya kita bisa memahami dan mengerti berbagai macam adat istiadat, budaya, pun kebiasaan yang ada di tiap-tiap wilayah,” ucap Prof. Bambang.

Lebih lanjut, Prof. Bambang berharap bahwa dengan adanya interaksi-interaksi selama pelaksanaan program ini dapat menjadikan para peserta saling memahami serta bertoleransi sehingga dapat meningkatkan kohesivitas sebagai bagian dari NKRI. “Bangsa yang besar tidak akan pernah bisa menjadi besar selama kita hanya mengedepankan kelompok dan golongan kita sendiri,” pungkasnya. (*)

Penulis: Agnes Ikandani

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp